Kamis 11 May 2023 18:33 WIB

Rusia Tolak Komentari Negosiasi Perpanjangan Koridor Gandum Laut Hitam

Masa aktif BSGI diketahui akan berakhir pada 18 Mei mendatang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Rusia menolak mengomentari proses negosiasi perpanjangan kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI) yang berlangsung di Istanbul, Turki, 10-11 Mei.
Foto: AP
Rusia menolak mengomentari proses negosiasi perpanjangan kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI) yang berlangsung di Istanbul, Turki, 10-11 Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia menolak mengomentari proses negosiasi perpanjangan kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI) yang berlangsung di Istanbul, Turki, 10-11 Mei. Masa aktif BSGI diketahui akan berakhir pada 18 Mei mendatang.

"Kami tidak akan mengomentari apa pun. Pekerjaan sedang berlangsung. Posisi kami dikenal baik oleh ahli maupun orang awam. Ini konsisten, kepentingan kami diakui oleh semua orang, dan kebutuhan untuk memenuhi bagian dari kesepakatan yang berhubungan dengan kami juga diakui oleh semua orang, jadi mari kita tunggu hasil negosiasi ini," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada awak media, Rabu (10/5/2023), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Seorang sumber yang dikutip TASS mengungkapkan, kunci pembicaraan tentang perpanjangan BSGI akan berlangsung pada Kamis, 11 Mei 2023. Namun sumber tersebut tak menjelaskan tentang detail yang bakal dibahas pada pertemuan yang berlangsung Kamis

Sebelumnya Pemerintah Ukraina mengatakan, Rusia telah secara efektif menghentikan kesepakatan BSGI. Hal itu karena Moskow telah menolak mendaftarkan dan menginspeksi kapal yang memasuki Laut Hitam. “Federasi Rusia sekali lagi secara efektif menghentikan Grain Initiative dengan menolak mendaftarkan kapal yang masuk dan melakukan inspeksi mereka. Pendekatan ini bertentangan dengan ketentuan perjanjian saat ini,” kata Kementerian Rekonstruksi Ukraina, Senin (8/5/2023).

Pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam diblokade setelah Rusia melancarkan agresi ke negara tersebut pada Februari 2022 lalu. Pada Juli 2022, Rusia dan Ukraina dengan bantuan mediasi Turki serta PBB menyepakati BSGI. Kesepakatan tersebut diteken di tengah kekhawatiran terjadinya krisis pangan global akibat konflik Rusia-Ukraina.

Lewat BSGI, Moskow memberikan akses bagi Ukraina untuk mengekspor komoditas pertaniannya lewat tiga pelabuhannya di Laut Hitam. Kesepakatan tersebut akan diperbarui setiap empat bulan. Pada Maret lalu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan BSGI tidak berfungsi.

Menurut Nebenzia, tak seperti saat kesepakatan dibuat pada Juli 2022 lalu, sejauh ini tidak ada pengaruh BSGI terhadap pembebasan operasi ekspor pertanian Rusia dari sanksi Barat. Selain itu, Nebenzia menyebut, BSGI pun telah diubah dari inisiatif kemanusiaan untuk membantu negara-negara berkembang yang menghadapi kenaikan harga pangan akibat konflik Ukraina, menjadi operasi komersial yang menguntungkan empat perusahaan agrobisnis terkemuka milik Barat.

Nebenzia mengungkapkan Rusia telah secara resmi menyampaikan kepada Ukraina, termasuk Turki sebagai mediator, bahwa Moskow tidak keberatan memperpanjang masa aktif BSGI. Namun bukan 120 hari, tapi hanya 60 hari, yakni hingga 18 Mei terhitung sejak 18 Maret.

“Jika Brussels (Uni Eropa), Washington, dan London benar-benar tertarik melanjutkan ekspor makanan dari Ukraina melalui koridor kemanusiaan maritim, maka mereka memiliki waktu dua bulan untuk membebaskan seluruh rantai operasi yang menyertai sektor pertanian Rusia dari sanksi. Jika tidak, kami gagal memahami bagaimana konsep paket Sekjen PBB akan bekerja melalui kesepakatan sederhana ini,” ucap Nebenzia, 17 Maret lalu.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement