REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemilihan presiden tahun ini akan menjadi keputusan politik terpenting dalam 100 tahun sejarah Turki. Pemilu Turki tidak hanya menentukan masa depan negara itu, tetapi juga di luar perbatasannya.
Kekalahan Recep Tayyip Erdogan, salah satu sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin paling penting, akan menjadi pukulan berat bagi Kremlin. Tapi akan keuntungan bagi pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan banyak negara Eropa dan Timur Tengah yang bermasalah dengan Erdogan.
Saat ditanya mengenai pemilihan presiden Turki dan diberitahu kedua belah pihak bersengketa mengenai hasil pemungutan suara. "Terdengar familiar ya?" jawab Biden, Senin (15/5/2023).
Erdogan yang merupakan pemimpin terlama anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan negara terbesar kedua di Eropa membawa Turki menjadi pemain global. Ia memodernisasi Turki melalui berbagai mega proyek, seperti jembatan dan bandara baru dan membangun industri pertahanan yang dicari negara-negara lain.