Selasa 16 May 2023 07:14 WIB

Presiden Palestina Desak PBB Tangguhkan Keanggotaan Israel

Sejauh ini tidak ada satu pun resolusi PBB sejak 1947 yang diterapkan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin (15/5/2023) meminta masyarakat internasional untuk menangguhkan keanggotaan Israel di PBB
Foto: EPA-EFE/ FELIPE TRUEBA
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin (15/5/2023) meminta masyarakat internasional untuk menangguhkan keanggotaan Israel di PBB

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin (15/5/2023), meminta masyarakat internasional untuk menangguhkan keanggotaan Israel di PBB, karena hal itu bisa menghalangi implementasi resolusi PBB dan hukum internasional.

"Kami hari ini menuntut, secara resmi, sesuai dengan hukum internasional dan resolusi internasional, untuk memastikan bahwa Israel menghormati resolusi ini, atau menangguhkan keanggotaan Israel di PBB," kata Abbas, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (15/5/2023).

Baca Juga

Abbas mengatakan, PBB telah mengadopsi ratusan resolusi sejak 1947 yang mengakui hak-hak rakyat Palestina, tetapi sejauh ini tidak ada satu pun resolusi yang diterapkan. Abbas menuduh Amerika Serikat (AS) dan Inggris tetap diam terhadap agresi yang sedang berlangsung di tanah Palestina. Menurut Abbas, AS dan Inggris juga menolak meminta pertanggungjawaban pendudukan Israel atas tanah Palestina dan pembangunan permukiman ilegal.

"Inggris dan Amerika Serikat secara khusus memikul tanggung jawab politik dan etis secara langsung atas peristiwa Nakba yang menimpa rakyat Palestina, karena mereka mengambil bagian dalam menjadikan rakyat kami sebagai korban ketika mereka memutuskan untuk mendirikan dan menanam entitas lain di tanah air bersejarah kami untuk tujuan kolonial mereka sendiri," kata Abbas.

"Negara-negara ini ingin menyingkirkan orang Yahudi mereka dan mendapat manfaat dari kehadiran mereka di Palestina,"  katanya menambahkan.

Abbas juga meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab melindungi rakyat Palestina. "Kami menjadi sasaran kekerasan setiap hari. Kami mengeluh setiap hari. Kami memanggil Anda setiap hari, tolong lindungi kami, tolong lindungi kami. Mengapa Anda tidak melindungi kami? Bukankah kami manusia? Anda bahkan melindungi binatang," ujarnya.

Kepala Urusan Politik PBB, Rosemary Di Carlo, meminta Israel untuk mengakhiri pendudukannya. "Kami ingin melihat Negara Palestina merdeka hidup berdampingan dengan Israel dalam damai dan aman, dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara," katanya.

Abbas berbicara di sebuah acara untuk memperingati 75 tahun peristiwa Nakba, atau Malapetaka yang digelar di PBB pertama kalinya. Nakba diperingati setiap 15 Mei untuk mengingat pengusiran ratusan ribu warga Palestina dari rumah dan tanah mereka pada 1948 setelah berdirinya Israel. Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi pada 30 November 2022, untuk menyerukan peringatan 75 tahun peristiwa Nakba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement