REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengatakan, mereka mengerahkan pesawat Sukhoi Su-27 untuk mencegat pesawat patroli Jerman dan Prancis di atas Laut Baltik pada Senin (15/5/2023). Moskow mengeklaim, tindakan tersebut diambil guna mencegah pesawat dari kedua negara itu melanggar wilayah udaranya.
Kemenhan Rusia mengatakan, dua pesawat yang terdeteksi bergerak menuju perbatasannya adalah pesawat patroli P-3C Orion milik Jerman dan pesawat patroli anti kapal-selam Angkatan Laut Prancis Atlantique 2.
“Setelah mengalihkan pesawat militer asing dari perbatasan negara Federasi Rusia, (jet) tempur Rusia kembali dengan selamat ke pangkalan udaranya,” ungkap Kemenhan Rusia, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.
Kemenhan Rusia mengeklaim, melakukan tindakan pencegatan sesuai prosedur dan hukum yang berlaku. “Penerbangan pesawat tempur Rusia dilakukan sesuai dengan aturan internasional tentang penggunaan wilayah udara di atas perairan netral,” katanya.
Selain itu, Kemenhan Rusia mengungkapkan jet tempurnya melakukan operasi intersepsi tanpa melintasi rute udara atau membuat kontak yang berbahaya dengan pesawat negara asing. Awal bulan ini jet tempur Sukhoi Su-35 milik Rusia juga melakukan aksi pencegatan terhadap pesawat L-410 Turbolet milik Polandia di atas Laut Hitam. Peristiwa itu terjadi ketika pesawat Polandia tersebut tengah berpatroli untuk badan perbatasan Uni Eropa.
Menurut pasukan perbatasan Polandia, pesawat Sukhoi Su-35 milik Rusia tidak melakukan kontak radio sebelum melakukan manuver agresif dan berbahaya. Jet tempur Rusia tersebut tiga kali memepet pesawat L-410 Turbolet tanpa menjaga jarak aman yang diperlukan. Jet Su-35 disebut terbang tepat di depan moncong pesawat L-410 Turbolet dan melintasi jalurnya pada jarak sekitar lima meter.
Pasukan perbatasan Polandia mengungkapkan, aksi manuver Su-35 menyebabkan pesawat L-410 Turbolet mengalami turbulensi. “Awak untuk sementara kehilangan kendali atas pesawat dan kehilangan ketinggian,” kata mereka dalam keterangannya, 7 Mei 2023 lalu.
Juru bicara Pemerintah Polandia Piotr Muller mengatakan, aksi Sukhoi Su-35 milik Rusia itu merupakan provokasi yang direncanakan. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rumania adalah pihak yang pertama kali melaporkan aksi manuver jet Su-35 milik Rusia di atas Laut Hitam pada 6 Mei 2023.
Kemenhan Rumania mengatakan, aksi pencegatan terjadi ketika pesawat L-410 Turbolet sedang melakukan patroli rutin dengan Frontex, yakni badan perbatasan Uni Eropa, di atas Laut Hitam pada 5 Mei 2023. Polisi perbatasan Rumania turut berpartisipasi dalam patroli tersebut. Setelah insiden manuver jet Su-35 milik Rusia, pesawat Polandia berhasil mendarat dengan selamat di Rumania.
Menurut Kemenhan Rumania, aksi manuver berbahaya oleh pesawat Rusia itu terjadi di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam, sekitar 60 kilometer timur wilayah udara Rumania. “Insiden ini adalah bukti lebih lanjut dari pendekatan provokatif Federasi Rusia di Laut Hitam,” kata Rumania.