Selasa 16 May 2023 16:13 WIB

Suara Pendukung Sinan Ogan Bisa Jadi Penentu Pemilu Turki

Suara pendukung Ogan akan menjadi penentu dalam pemilu Turki putaran kedua.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kandidat ketiga dalam pemilihan presiden Turki Sinan Ogan hanya mengumpulkan sekitar 5,2 persen dari total 99 persen suara yang sudah dihitung. Keputusan Ogan untuk mendukung kandidat tertentu mungkin akan membuat perbedaan besar dalam pemilu Turki
Foto:

Siapa yang akan didukung Ogan?

Mantan penasihat Partai Gerakan Nasionalis (MHP) yang pernah bekerja bersama Ogan, Murat Yildiz, mengatakan, Ogan akan pendukung pihak yang menjauhkan diri dari terorisme.

"Sejak hari pertama, dia (Ogan) mengatakan akan mendukung pihak yang menjauhkan diri dari terorisme,” kata Yildiz.

“Dia (Ogan) akan meminta Kilicdaroglu untuk berjanji bahwa dia tidak akan berkolaborasi dengan HDP dalam beberapa masalah. Akan sulit untuk membicarakan hal ini dengan Erdogan, karena Erdogan telah bersekutu dengan Huda-Par dan sekarang ada tiga deputi dari Huda-Par," kata Yildiz.

Yildiz berpendapat, perlu dilihat apakah pendukung Ogan akan memberikan suara yang sama dengan pilihannya pada putaran kedua. "Bahkan jika dia setuju dengan Kilicdaroglu, dia harus meyakinkan pemilihnya sendiri, dan kami tidak tahu seberapa loyal mereka kepadanya,” kata Yildiz.

Seorang ilmuwan politik di Universitas Sabanci Istanbul, Berk Esen, mengatakan perpecahan antara Kilicdaroglu dan  Partai Iyi nasionalis, yang merupakan partai terbesar kedua dalam Aliansi Bangsa, membuat pemilih nasionalis menjauh dari pencalonannya. Oleh karena itu, banyak swing voter memilih Ogan karena dia nasionalis.

“Konstituensi kecil di negara ini tidak terlalu menyukai Erdogan tetapi juga sangat jauh dari gerakan pro-Kurdi dan menganggap Kilicdaroglu sebagai pemimpin yang lemah. Ogan merekrut para pemilih itu," ujar Esen.

“Banyak dari mereka adalah pemilih nasionalis Turki yang tidak benar-benar dijual oleh pesan dari kedua belah pihak karena Erdogan bersekutu dengan Huda-Par, sebuah partai Islam Kurdi, dan Kilicdaroglu dipandang memiliki hubungan yang terlalu nyaman dengan oposisi Kurdi (HDP)," kata Esen menambahkan.

Ogan adalah seorang akademisi yang aktif di sebuah lembaga think tank. Dia terjun ke dunia politik bersama MHP, yang kini bersekutu dengan Partai AK di Aliansi Rakyat. Ogan menjabat sebagai wakil parlemen MHP dari 2011 hingga 2015 untuk provinsi asalnya Igdir, yang terletak di perbatasan timur Turki.

Yildiz mengatakan, Ogan adalah pria yang tenang dan lugas. Sejak awal karir politiknya, dia selalu mengincar kepemimpinan MHP. Ogan adalah  kesayangan pemimpin MHP Devlet Bahceli dan memiliki hubungan yang baik.

“Tapi ketika popularitas Ogan meningkat, Bahceli mulai melihatnya sebagai ancaman. Hubungan mereka perlahan mulai berantakan. Ogan memiliki ego tertentu, yang juga tidak disukai Bahceli,” ujar Yildiz.

Pertengahan 2010-an adalah masa yang penuh gejolak bagi MHP. Anggota senior partai menantang Bahceli, karena kedekatannya dengan Erdogan.  Hal ini menyebabkan Ogan dikeluarkan dari partai pada 2017 bersama Meral Aksener dan Umit Ozdag.

Aksener dan Ozdag kemudian membentuk Partai Iyi.  Ozdag diberhentikan dari Partai Iyi pada 2020 dan mendirikan Partai Zafer setahun kemudian. Partai Zafer adalah penggerak Aliansi ATA, yang mendukung Ogan kendati dia bukan anggota. Komitmen Ogan terhadap MHP menghentikannya untuk bergabung atau mendirikan partai lain.

“Saat Aksener dan Ozdag mendirikan Partai Iyi, Ogan menolak. Dia berkata, ‘Saya lahir sebagai MHP, dan saya akan tetap menjadi MHP'," kata Yildiz.

“Semua yang dia lakukan sekarang harus dilihat dalam konteks ini.  Bahkan pencalonannya sebagai presiden adalah langkah lain untuk menjadi pemimpin MHP," tambah Yildiz.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement