REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menyambut baik perpanjangan kesepakatan biji-bijian antara Ukraina dan Rusia pada Rabu (17/5/2023) dan mengungkapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas kerja samanya dengan badan dunia tersebut.
"Kami mendapatkan perkembangan yang positif dan signifikan. Konfirmasi dari Federasi Rusia untuk melanjutkan partisipasi mereka dalam Inisiatif Laut Hitam untuk 60 hari ke depan. Saya menyambut keputusan ini," kata Guterres dalam konferensi pers.
Pernyataan Guterres disampaikan beberapa jam setelah Erdogan mengumumkan kesepakatan itu, yang akan berakhir pada 18 Mei, diperpanjang hingga dua bulan. "Dengan upaya negara kami, dukungan teman Rusia kami, dan kontribusi dari teman Ukraina kami, telah diputuskan untuk memperpanjang kesepakatan koridor biji-bijian Laut Hitam untuk dua bulan ke depan," kata Erdogan dalam pidatonya kepada kepala provinsi, wakil, dan walikota dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) melalui tautan video.
Guterres mengatakan perpanjangan tersebut merupakan kabar baik tetapi masalah yang belum terselesaikan tetap ada. "Sekali lagi saya mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Presiden Erdogan dan pemerintah Turki atas upaya mereka bekerja dalam koordinasi permanen dengan PBB," kata Sekjen PBB itu.
Turki, PBB, Rusia dan Ukraina awalnya menandatangani kesepakatan itu di Istanbul pada Juli tahun lalu untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina, yang tertunda setelah perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari 2022.
Pusat Koordinasi Bersama dengan petugas dari tiga negara dan PBB didirikan di Istanbul untuk mengawasi pengiriman.