Kamis 25 May 2023 18:45 WIB

Mengapa Hubungan Kanada dan Arab Saudi Sempat Rusak?

Hubungan diplomatik dan perdagangan kedua negara rusak akibat dari perselisihan tahun

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
(Ilustrasi) bendera Kanada
Foto: wikipedia.org
(Ilustrasi) bendera Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada dan Arab Saudi sepakat memulihkan hubungan diplomatik penuh dan menunjuk duta besar baru. Hubungan diplomatik dan perdagangan kedua negara rusak akibat dari perselisihan tahun 2018.

Berdasarkan pernyataan Kanada dan Arab Saudi, keputusan ini diambil setelah diskusi antara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di sela pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bangkok, November tahun lalu.

Baca Juga

"(Keputusan ini diambil dari) keinginan kedua belah pihak untuk memulihkan hubungan diplomatik antara dua negara berdasarkan sikap saling menghormati dan kepentingan bersama," kata Kanada dan Arab Saudi dalam pernyataannya, Kamis (25/5/2023).

Sebelumnya perselisihan Kanada dan Arab Saudi disebabkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Turki yang dikecam negara-negara Barat tahun 2018 lalu. Kedutaan Besar Kanada di Riyadh merilis cicitan dalam bahasa Arab yang mendesak Arab Saudi membebaskan aktivitas perempuan. Hal itu memicu Arab Saudi menarik duta besarnya dan melarangnya kembali dan memberlakukan larangan pada perdagangan baru.

"Langkah hukuman perdagangan akan dicabut," kata seorang sumber dari pemerintah Kanada yang tidak berwewenang mempublikasikan isu ini. Belum diketahui dampak perselisihan ini pada perdagangan.

Berdasarkan data resmi pemerintah pada 2021, Saudi pasar ekspor terbesar Kanada ke Timur Tengah. Ekspor Kanada ke Saudi pada tahun itu sekitar 1,65 miliar dolar AS. Sementara, impor mencapai 2,4 miliar dolar AS. Sebagian besar yang Kanada impor adalah minyak dan petrokimia. Lebih dari 80 persen ekspor ke Saudi adalah peralatan transportasi.  

"Pada akhirnya kursi kosong tidak mendorong kepentingan bersama ke depan, dan mereka tidak mendorong hal-hal seperti hak asasi manusia," kata sumber dari pemerintah Kanada.

Normalisasi hubungan ini dilakukan setelah Pangeran Mohammed bin Salman menegaskan kembali posisi Arab Saudi sebagai kekuatan di kawasan. Menggunakan cadangan minyak raksasa yang banyak dikonsumsi dunia setelah perang di Ukraina.

"Arab Saudi merupakan titik penting di kawasan, ini pemain penting," kata mantan penasihat kebijakan luar negeri Justin Trudeau dan profesor hubungan luar negeri University of Ottawa, Roland Paris.

"Hanya akan masuk akal untuk mengirim kembali duta besar ke tempatnya untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka," katanya.

Kanada menunjuk Jean-Philippe Linteau sebagai duta besar baru di Riyadh. "Kami perlu berbicara dengan orang-orang yang tidak selalu sepakat dengannya untuk menemukan solusi global pada masalah-masalah global," kata Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement