REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dua negara kekuatan dunia, Amerika Serikat (AS) dan Rusia menyambut baik kemenangan Recep Tayyip Erdogan dalam pemilu yang demokratis pada Ahad (28/5/2023). Kedua pemimpin negara ini pun mengucapkan selamat atas terpilihnya Erdogan melanjutkan kepemimpinannya di Turki.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan diplomat tinggi Antony Blinken telah mengirimkan ucapan selamat kepada Erdogan atas kemenangannya.
"Saya berharap dapat terus bekerja sama sebagai Sekutu NATO dalam isu-isu bilateral dan tantangan global bersama," kata Biden dalam sebuah tweet, di akun miliknya, Senin (29/5/2023).
Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyebut Turki sebagai 'sekutu dan mitra @NATO yang berharga.' Blinken juga memuji tingkat partisipasi pemilih yang tinggi pada pemilu putaran kedua Ahad lalu dan 'tradisi demokrasi yang panjang' di negara itu.
"Saya menantikan kerja sama kita yang berkelanjutan dengan pemerintah yang dipilih oleh rakyat Turki," kata Blinken.
Hubungan antara Turki dan Amerika Serikat telah menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir, karena berbagai masalah. Diantaranya perbedaan pendapat terkait operasi militer di Suriah dan hubungan Erdogan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah-tengah konflik di Ukraina, termasuk keberatan dari Ankara atas tawaran Swedia untuk menjadi anggota NATO, setelah insiden pembakaran Al Quran.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kemenangan Erdogan merupakan bukti bahwa rakyat Turki menghargai 'kerja tanpa pamrih' dan kebijakan luar negerinya yang independen.
"Kemenangan Erdogan di pemilu adalah hasil alami dari kerja tanpa pamrih Anda sebagai kepala Republik Turki, bukti nyata dukungan rakyat Turki atas upaya Anda untuk memperkuat kedaulatan negara dan menjalankan kebijakan luar negeri yang independen," kata Putin dalam sebuah pesan kepada Erdogan, demikian menurut Kremlin.
"Kami sangat menghargai kontribusi pribadi Anda terhadap penguatan hubungan persahabatan Rusia-Turki dan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang," kata Putin.