Sedangkan Erdogan, mampu bertahan di tengah krisis yang melanda Turki. Ia kini merupakan pemimpin terlama Turki. Ia menjabat perdana menteri sejak 2003 hingga 2014. Kemudian ia menjabat presiden selama lima tahun, hasil pilpres membuat dia menjabat lima tahun lagi.
Pengaruhnya saat ini hanya bisa ditandingi pendiri republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk, yang menjadi presiden selama 15 tahun, antara 1923 dan kematiannya pada 1938. Erdogan mampu membentuk politik Turki.
Pada 2014, ia menjadi presiden pertama yang terpilih melalui sistem popular vote. Setelah ia mampu memenangkan referendum pengubahan sistem pemerintahan dari parlementer menjadi presidensial.
Baca Juga: Erdogan: Bye Bye Kemal
Pilpres putaran pertama, 14 Mei, menjadi situasi berat yang harus ia hadapi. Ia tak lagi mampu menang telak. Lembaga survei memprediksi ia kalah dalam satu putaran, kelompok oposisi lebih solid, ditambah krisis ekonomi, serta rekonstruksi pascagempa Februari 2023.
Erdogan mematahkan prediksi lembaga survei. Ia menang tetapi tak mencapai 50 persen lebih. Maka putaran kedua pun digelar dan masih mendapatka kepercayaan pemilih dengan dukungan 52,1 persen suara.