REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan pada Kamis (1/6/2023), sangat menyayangkan keputusan Menteri Pertahanan Nasional Cina Li Shangfu. Li menolak untuk bertemu Austin di sela-sela acara Shangri-La Dialogue ke-20 pada Jumat hingga Ahad (2-4/6/2023).
"Saya pikir itu sangat disayangkan," kata Austin dalam konferensi pers di Tokyo mengacu pada keputusan Li.
Padahal, menurut Austin, dia selalu membuka tangan dalam segala kesempatan untuk bertemu rekannya dari Cina itu. "Saya akan menyambut setiap kesempatan untuk terlibat dengan Li. Saya pikir departemen pertahanan harus berbicara satu sama lain secara rutin atau harus membuka saluran komunikasi," katanya.
Austin berhenti di Tokyo dalam perjalanannya menghadiri acara di Singapura untuk berbicara setelah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada. Austin menyatakan kekhawatiran bahwa pada titik tertentu insiden seperti pesawat AS dan Cina dapat dengan cepat lepas kendali.
Pernyataan itu merujuk pada klaim AS bahwa jet tempur Cina melakukan manuver agresif yang tidak perlu di dekat pesawatnya di atas Laut Cina Selatan. "Pencegatan provokatif pesawat kami dan pesawat sekutu kami sangat memprihatinkan dan kami berharap mereka akan mengubah tindakan mereka," kata Austin.
Li diperkirakan akan bertemu Hamada di konferensi Singapura. Jepang dan Cina pada Maret membentuk "hotline" untuk meningkatkan komunikasi dan meredakan gesekan militer. Sebelum pertemuan itu, Li telah mencetak kesepaktan dengan Menteri Pertahan Singapura Ng Eng Hen.
Kedua perwakilan itu menandatangani nota kesepahaman dalam membangun sambungan telepon yang aman untuk komunikasi tingkat tinggi antara para pemimpin pertahanan. “Jalur komunikasi terbuka tingkat tinggi seperti itu penting untuk memperkuat saling pengertian dan kepercayaan,” kata pernyataan pemerintah Singapura tanpa memberikan batas waktu kesepakatan itu akan ditetapkan.