Direktur jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha, mengatakan bahwa akibat dari kecelakaan ini "sangat menyedihkan" dan banyak dari mereka yang berhasil diselamatkan mengalami cedera kritis. Tim penyelamat yang terus menggali puing-puing untuk menemukan korban yang selamat khawatir bahwa jumlah korban masih akan bertambah.
"Begitu banyak mayat, baunya, kondisi mayat yang membusuk, sungguh mengerikan. Kami tidak bisa tidur selama beberapa malam. Ini adalah tragedi yang mengerikan," katanya kepada Arab News.
Hari berkabung diperingati di Odisha pada Sabtu ketika para pejabat tinggi, termasuk Perdana Menteri Narendra Modi dan Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw, tiba di lokasi kecelakaan. Kecelakaan ini telah menyebabkan gangguan pada pergerakan ratusan kereta api dari India bagian timur ke seluruh negeri.
India memiliki jaringan rel kereta api terbesar di dunia dengan lebih dari 13 juta orang yang melakukan perjalanan sepanjang 70.000 km dengan lebih dari 14.000 kereta api setiap harinya. Setiap tahunnya, ratusan kecelakaan tercatat di jalur kereta api negara ini.
Tetapi pihak berwenang India memastikan, kecelakaan di Odisha merupakan yang terburuk sejak Agustus 1999, ketika dua kereta bertabrakan di dekat Kolkata, menewaskan setidaknya 285 orang. Pada Agustus 1995, juga terjadi kecelakaan kereta dimana setidaknya 350 orang tewas ketika dua kereta bertabrakan 200 km dari Delhi.
Dan bencana kereta api terburuk di negara ini terjadi pada bulan Juni 1981, ketika tujuh dari sembilan gerbong kereta yang penuh sesak jatuh ke dalam sungai saat terjadi topan di negara bagian Bihar di sebelah timur.