REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu (3/6/2023) menyatakan angkatan bersenjata Ukraina saat ini telah siap memulai serangan balasan meski serangan tersebut kemungkinan akan sangat merugikan Ukraina. Serangan balasan telah dibahas di beberapa media.
"Saya tidak tahu berapa lama yang dibutuhkan (untuk memulai serangan balasan). Jujur, hal itu bisa dengan cara berbeda, cara yang sangat berbeda. Tetapi kami akan melakukannya," katanya dalam wawancara dengan Wall Street Journal.
Dia menambahkan bahwa tindakan balasan itu kemungkinan "sangat merugikan Ukraina."
Ketika ditanya harapannya Ukraina menjadi anggota NATO, Zelenskyy mengatakan bahwa Kiev tidak mendapat tanda akan masuk menjadi anggota aliansi tersebut. Sehingga negara itu tidak akan terwakili pada konferensi NATO di ibu kota Lithuania Juli ini.
"Jika kami tidak mendapat isyarat di Vilnius, Saya yakin tidak ada gunanya Ukraina berada di konferensi itu," ungkap dia.
Serangan balasan yang mungkin dilakukan pasukan Ukraina telah dibahas di media dalam beberapa bulan, dengan berbagai perkiraan tanggal.
Kepala paramiliter Kelompok Wagner sebelumnya mengatakan bahwa serangan balasan telah dimulai, dengan mempertimbangkan serangan drone dan artileri di wilayah perbatasan Rusia dan bahkan ibukota Moskow, meskipun Ukraina telah menyangkal bertanggung jawab atas beberapa serangan tersebut.