Selasa 06 Jun 2023 14:04 WIB

Presiden Korsel: Aliansi Dengan AS Berbasis Nuklir

Tahun ini Korut menggelar uji coba rudal antar-benua terbesarnya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membahas kerja sama nuklir dan ancaman Korea Utara (Korut) saat bertemu Presiden Korsel Yoon Suk-yeol.
Foto: (AP Photo/Evan Vucci)
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membahas kerja sama nuklir dan ancaman Korea Utara (Korut) saat bertemu Presiden Korsel Yoon Suk-yeol.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengatakan ia meningkatkan aliansi negaranya dengan Amerika Serikat (AS) ke tingkat "berbasis nuklir" dalam menghadapi tumbuhnya ancaman dari Korea Utara (Korut).

Yoon merujuk pembicaraannya dengan Presiden AS Joe Biden bulan April lalu mengenai kesediaan Washington memberi Seoul lebih banyak informasi mengenai rencana nuklirnya bila terdapat potensi konflik dengan Korut yang memiliki senjata nuklir.

Baca Juga

"Korut memperkuat kapabilitas nuklir dan rudalnya, dan melegalkan penggunaan senjata nuklir," kata Yoon dalam pidato Hari Peringatan Korea Selatan atau Hyunchungil, Selasa (6/6/2023).

Dalam pertemuan di Washington, dua pemimpin sepakat memperkuat apa yang disebut extended deterrence AS. Komitmen AS dalam mencegah atau respon skenario serangan nuklir atau non-nuklir terhadap sekutu atau mitra AS.

"Aliansi Korsel-AS kini naik menjadi ke aliansi 'berbasis nuklir'," kata Yoon.

Pada tahun ini Korut menggelar uji coba rudal antar-benua terbesarnya dan pekan lalu mencoba meluncurkan satelit mata-mata. Meski roket dan muatanya terjun ke laut.

Korut segera mengakui kegagalan peluncuran tersebut tapi berjanji untuk mencobanya lagi. Pyongyang berusaha menempatkan satelit militer untuk memperkuat kemampuan pengawasannya.

Peluncuran tersebut banyak dikecam karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB sebab menggunakan teknologi rudal balistik. Pyongyang menolak larangan tersebut dengan alasan peluncuran tersebut merupakan haknya untuk membela diri dan mengembangkan program antariksa.

Sementara Yoon mengkarakterkan pembicaraan dengan Biden sebagai kesepakatan untuk menggunakan senjata nuklir AS bila Korut menggelar serangan nuklir. Biden menegaskan kembali janji "untuk melakukan segala upaya untuk berkonsultasi" dengan sekutu tentang penggunaan senjata nuklir.

Yoon tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai masalah ini dalam pidato Hari Peringatan Korsel. Hyunchungil yang diperingati setiap 6 Juni untuk mengenang semua orang Korsel yang berkorban untuk membela negaranya.

Militer Korea Selatan menggelar operasi untuk mengumpulkan sebagian besar roket yang diluncurkan oleh Korea Utara pada 31 Mei lalu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement