Rabu 07 Jun 2023 06:50 WIB

Cina: AUKUS Lemahkan Upaya ASEAN Bentuk Zona Bebas Senjata Nuklir

Di bawah pakta AUKUS, Australia akan membeli kapal selam bertenaga nuklir dari AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Pemimpin kelompok AUKUS, pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS. Cina menyebut AUKUS merusak upaya ASEAN menciptakan zona bebas nuklir di Asia Tenggara.
Foto: Stefan Rousseau/Pool Photo via AP
Pemimpin kelompok AUKUS, pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS. Cina menyebut AUKUS merusak upaya ASEAN menciptakan zona bebas nuklir di Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Wang Wenbin mengatakan, pakta keamanan AUKUS yang beranggotakan Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) merusak upaya ASEAN menciptakan zona bebas nuklir di Asia Tenggara. Pernyataan Wang tersebut menanggapi kekhawatiran yang disampaikan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen terkait AUKUS dan proyek kapal selam bertenaga nuklirnya.

“Pernyataan PM Hun Sen menyuarakan keprihatinan yang dirasakan secara luas oleh negara-negara di kawasan, termasuk negara-negara ASEAN. Kemitraan keamanan AUKUS dan kerja sama kapal selam nuklir terkait menciptakan risiko proliferasi nuklir, mengancam sistem non-proliferasi nuklir internasional, merusak Traktat Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, dan melemahkan upaya negara-negara ASEAN untuk membentuk zona bebas senjata nuklir Asia Tenggara,” kata Wang dalam pengarahan pers pada Selasa (6/6/2023), dikutip laman resmi Kemenlu Cina.

Baca Juga

Di bawah pakta AUKUS, Australia diketahui akan membeli kapal selam bertenaga nuklir dari AS. Selain itu, AS dan Inggris juga akan membantu Australia membangun dan mengembangkan kapal selam bertenaga nuklirnya sendiri. Wang Wenbin mengungkapkan, menurut perkiraan para pakar pengawasan senjata internasional, bahan nuklir tingkat senjata yang ditransfer AS dan Inggris ke Australia cukup untuk membangun 64 hingga 80 senjata nuklir.

Dia berpendapat, jika AS, Inggris, dan Australia melanjutkan proyek pembangunan kapal selam bertenaga nuklir tersebut, hal itu bakal menjadi pukulan keras, termasuk bagi otoritas sistem non-proliferasi internasional. Di sisi lain, proyek AUKUS akan memicu perlombaan senjata. “Sebagai mitra strategis ASEAN yang komprehensif dan tetangga yang bersahabat, Cina dengan tegas mendukung upaya negara-negara ASEAN untuk membentuk zona bebas senjata nuklir di Asia Tenggara,” ujar Wang.

Dia mengingatkan, Cina adalah negara senjata nuklir pertama yang secara terbuka mendukung Perjanjian tentang Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Treaty on the Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone. Menurut Wang, Beijing pun telah menyatakan kesiapan untuk menandatangani protokol perjanjian tersebut.

“Kami sekali lagi menyerukan kepada AS, Inggris dan Australia untuk memperhatikan keprihatinan masyarakat internasional, menghentikan tindakan proliferasi nuklir seperti kerja sama kapal selam nuklir mereka, berhenti merongrong sistem non-proliferasi nuklir internasional dengan menerapkan standar ganda, dan berhenti membuat badai di atas Samudra Pasifik,” ucap Wang.

Pada September 2021, AS, Inggris, dan Australia mengumumkan pembentukan AUKUS. Pakta keamanan itu dipandang sebagai upaya ketiga negara untuk menandingi Cina di Pasifik. Kemunculan AUKUS sempat dikritik sejumlah negara Asia Tenggara karena dikhawatirkan akan memicu ketegangan baru di kawasan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement