REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran membuka kembali kedutaan besarnya di ibukota Arab Saudi, Riyadh, setelah tujuh tahun tutup karena konflik diplomatik. Media setempat melaporkan acara pembukaan kembali Kedubes Iran itu dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri Iran Alireza Begdali dan perwakilan Iran di Jeddah Hassan Zarnagar Abargoui.
Selain membuka kedutaan besar, Iran juga akan membuka kembali konsulatnya di kota pelabuhan Saudi, Jeddah, mengutip Anadolu, Rabu (7/6/2023). Pada akhir Mei, Iran menunjuk diplomat senior Alireza Enayati sebagai duta besar baru untuk Arab Saudi. Enayati, yang mengepalai Departemen Teluk Persia di Kementerian Luar Negeri Iran, sebelumnya bertugas sebagai perwakilan Iran di Kuwait.
Pemberitahuan mengenai pembukaan kembali misi diplomatik Iran di Arab Saudi dikeluarkan pekan lalu oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani setelah menteri luar negeri Iran dan Saudi bertemu di sela-sela pertemuan BRICS di Afrika Selatan. Pada Maret, kedua negara di Teluk Persia itu sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah negosiasi selama dua tahun yang ditengahi Irak dan Oman.
Sementara itu, China menjadi mediator pada pembicaraan tingkat akhir, yang diikuti dengan pertemuan menteri-menteri luar negeri pada April di Beijing, yang kemudian sepakat untuk membuka kembali misi diplomatik di kedua negara. Arab Saudi juga dikabarkan membuat persiapan membuka kembali misi diplomatiknya di Iran, namun rencana tersebut belum final.
Arab Saudi menutup kedutaannya di Teheran dan konsulat di Mashhad pada Januari 2016 setelah massa yang marah menyerang mereka menyusul eksekusi ulama terkemuka Syiah Saudi Sheikh Nimr Al-Nimr.