Rabu 14 Jun 2023 00:15 WIB

AS Harus Bersiap Hadapi Serangan Siber Cina

Cina melakukan investasi besar dalam kemampuan untuk menyabotase infrastruktur AS.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Cina melakukan investasi besar dalam kemampuan untuk menyabotase infrastruktur AS.
Foto: www.freepik.com
Cina melakukan investasi besar dalam kemampuan untuk menyabotase infrastruktur AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Jen Easterly memperingatkan, Cina pasti akan mengganggu infrastruktur kritis Amerika, seperti saluran pipa dan rel kereta api, jika terjadi konflik dengan Amerika Serikat. Easterly mengatakan, Beijing melakukan investasi besar dalam kemampuan untuk menyabotase infrastruktur AS.

“Ini saya pikir adalah ancaman nyata yang perlu kita persiapkan, dan untuk fokus, dan untuk membangun ketahanan,” kata Easterly.

Easterly memperingatkan bahwa orang Amerika perlu bersiap untuk kemungkinan peretas Beijing. Dia mengaku sulit untuk menghindari pertahanan Cina.

“Mengingat sifat ancaman yang luar biasa dari aktor negara Cina, mengingat ukuran kemampuan mereka, mengingat berapa banyak sumber daya dan upaya yang mereka lakukan, akan sangat sulit bagi kita untuk mencegah terjadinya gangguan,” kata Easterly.

Komentar Easterly mengikuti pertanyaan tentang dugaan kelompok peretas Cina yang dikenal sebagai Volt Typhoon. Pejabat AS dan perusahaan keamanan dunia maya menuduh Volt Typhoon memosisikan dirinya untuk melakukan serangan dunia maya yang merusak jika terjadi konflik.

Awal tahun ini komunitas intelijen AS mengatakan, Beijing pasti akan mempertimbangkan untuk melakukan operasi siber yang agresif terhadap infrastruktur kritis AS dan target militer. Serangan dapar berlangsung jika para pembuat keputusan Cina yakin pertarungan besar Cina dan Amerika Serikat sudah dekat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement