Rabu 14 Jun 2023 21:28 WIB

Xi-Abbas Umumkan Kemitraan Strategis Cina-Palestina

Cina adalah salah satu negara pertama yang mengakui PLO.

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan pembentukan kemitraan strategis. ilustrasi
Foto: EPA-EFE/MARK CRISTINO
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan pembentukan kemitraan strategis. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara bersama-sama di Beijing, Selasa (13/6/2023) sore, mengumumkan pembentukan kemitraan strategis antar-keduanya. "Kemitraan ini sebagai tonggak penting dalam hubungan Cina-Palestina yang dibangun sejak masa lalu dan menandai masa depan yang lebih cerah," kata Xi saat menerima kunjungan Abbas di Balai Agung Rakyat, Beijing.

Xi menyatakan Cina akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan persahabatan dan kerja sama bilateral di semua bidang dengan Palestina. Xi menekankan bahwa Cina dan Palestina adalah sahabat baik yang saling percaya dan saling mendukung di tengah perubahan peta global yang terjadi.

Baca Juga

"Cina adalah salah satu negara pertama yang mengakui PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) dan selama ini mendukung rakyat Palestina memulihkan hak-hak bangsa mereka yang sah," ujar pemimpin tertinggi Partai Komunis Cina (CPC) itu.

Menurut Xi, Abbas merupakan kepala negara pertama dari Arab yang diterima oleh Cina pada tahun ini. "Kunjungan ini akan membuktikan kekuatan hubungan China-Palestina," ucapnya.

Sebelumnya Xi dan Abbas sempat bertemu di KTT Negara-Negara Cina-Arab di Riyadh, Arab Saudi, pada akhir tahun lalu. Kedua kepala negara tersebut juga mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela konferensi tingkat tinggi itu.

Selama ini Cina juga mendukung upaya kemerdekaan rakyat Palestina dan mengecam semua tindakan represif yang dilakukan oleh Israel sehingga menghambat terjadinya pembicaraan damai.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement