Rabu 21 Jun 2023 01:00 WIB

Negara Eropa yang Paling 'Pelit' Memberikan Suaka ke Para Pengungsi

Di seluruh Uni Eropa sekitar 94 persen warga Suriah menerima suaka.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi imigran. Sebanyak 161.037 orang Ukraina menerima perlindungan sementara di bawah program Uni Eropa.
Foto:

Sehingga banyak pengungsi yang melarikan dari kekerasan, persekusi politik dan kelaparan di Venezuela, Kolombia, Peru dan Nikaragua memilih Spanyol sebagai tempat baru. Tahun lalu Spanyol menolak puluhan ribu pencari suaka dari negara-negara itu.

Dalam laporannya CEAR mencatat pada 2022 lalu Spanyol menolak 95 persen pencari suakara Kolombia dan 96 persen pencari suaka Peru dari segala bentuk perlindungan internasional. Lebih dari 36 ribu orang Kolombia meminta perlindungan, sebanyak 16.187 kasus sudah mendapatkan keputusan akhir.

Dari angka itu pada tahun 2022 lalu Spanyol hanya memberikan 646 orang Kolombia status pengungsi. Sementara beberapa lusin lainnya menerima bentuk perlindungan yang lebih rendah. Hanya empat dari 31.234 orang Venezuela yang mencari suaka yang menerima perlindungan internasional.

"Semua pencari suaka ini manusia," kata pengacara pembeli hak asasi manusia Kolombia, Jose Miguel Lobo di Madrid.

Lobo melarikan diri dari negara setelah menerima ancaman pembunuhan karena pekerjaannya pada proses perdamaian di Kolombia. "Saya masih hidup, dan saya bersyukur untuk itu, tapi apa yang mereka lakukan pada saya, mereka juga dapat melakukannya pada orang lain," kata Lobo.

CEAR mencatat di seluruh Uni Eropa sekitar 94 persen warga Suriah, 84 persen orang Eritrea, dan 70 persen warga Mali menerima suaka meski pengungsi dari negara-negara itu kemungkinan besar menghadapi perjalanan mengerikan melintasi Afrika utara ke Spanyol dengan perahu. Jumlah pencari suakanya juga lebih rendah.

CEAR meminta menggunakan presidensi Spanyol di Dewan Eropa yang dimulai bulan Juli untuk mempromosikan Regulasi Dublin, yang membuat negara pertama penerima pengungsi di Eropa yang memproses klaim pencarian suaka. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement