"Semua opsi masih terbuka, kami akan terus memerangi terorisme dengan semua kekuatan kami dan kami akan mengalahkannya," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pernyataan sebelum rapat dengan pejabat pertahanan.
Anggota pemerintahan garis kerasnya mendorong pemerintah mengambil langkah lebih keras. "Ini waktunya untuk bertindak," kata Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.
Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir menyerukan operasi militer skala penuh di Tepi Barat. Ia juga mendorong pemukim Yahudi di daerah itu membawa senjata api.
Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan memiliki jaringan pejuang di seluruh Tepi Barat menggambarkan serangan Senin kemarin sebagai respon "heroik" atas operasi Israel di Kota Jenin. Hamas mengatakan serangan itu mungkin akan diikuti aksi yang lebih banyak pada Israel.
"Yang akan menghancurkan negara mereka yang rapuh dan mengubah nasib tentara dan pemukim mereka menjadi negara," kata Hamas.
Warga dan pejabat di Desa Huwara dekat Jenin mengatakan pemukim Israel membakar sebuah mobil dan ladang di daerah itu. Tampaknya balasan atas serangan Palestina.
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel Tom Nides mengecam serangan di Eli. "(Saya) sangat prihatin dengan kematian dan luka warga sipil yang terjadi di Tepi Barat dalam 48 jam terakhir, termasuk pada anak-anak," katanya.
Perundingan yang ditengahi AS yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur mengalami kegagalan pada tahun 2014 lalu. Belum ada tanda-tanda perundingan akan dimulai kembali.
Pemerintah Israel memperluas pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan memasukkan anggota pemerintah yang mengecilkan kemungkinan berdirinya negara Palestina. Sementara Hamas mendorong kehancuran Israel.