Kamis 22 Jun 2023 14:32 WIB

Paul Henry Nargeolet, Pakar Puing Titanic yang Ikut Hilang di Kapal Selam

Penjelajah terhebat Titanic ini telah mengunjungi bangkai kapal Titanic berkali-kali

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Paul-Henry Nargeolet, pakar oceanografi yang digambarkan sebagai
Foto: AP
Paul-Henry Nargeolet, pakar oceanografi yang digambarkan sebagai

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Di antara lima awak kapal selam OceanGate Expeditions, yang hilang saat penyelaman ke puing Kapal Titanic dalah petualang Prancis yang terkenal di dunia, Paul-Henry Nargeolet. Seorang pakar oseanografi yang digambarkan sebagai 'penjelajah terhebat Titanic' ini telah mengunjungi bangkai kapal Titanic di dasar Samudra Atlantik berkali-kali.

Bahkan mantan perwira angkatan laut Prancis berusia 77 tahun itu, telah 35 kali mengunjungi puing Titanic. Nargeolet pun jadi penyelam terkenal asal Prancis dengan rekor terbanyak melihat langsung puing kapal Titanic dengan kapal selam. Namun tidak disangka, Nargeolet yang dikenal dengan 'Tuan Titanic' itu, salah satu dari lima penumpang kapal selam yang hilang di dekat puing Titanic.

Baca Juga

Juru bicara Nargeolet mengatakan kepada BBC, penyelam terkenal itu adalah salah satu dari lima orang yang berada di kapal selam OceanGate Expeditions yang hilang kontak pada Ahad pagi saat melakukan penyelaman ke lokasi bangkai kapal di kedalaman 12.500 kaki di bawah permukaan laut.

David Gallo, seorang rekan senior untuk inisiatif strategis dan proyek-proyek khusus di RMS Titanic mengaku cukup terkejut dengan kabar hilangnya kapal selam itu, terlebih Nargeolet yang sangat berpengalaman memimpin ekspedisi ini. Gallo mengenal sosok Nargeolet, sebagai seorang teman, yang telan lama memimpin beberapa ekspedisi ke situs tenggelamnya kapal Titanic, katanya pada Selasa selama wawancara dengan CNN.

Mathieu Johann, rekan Nargeolet, mengatakan kepada BBC, semoga kru dan penumpang kapal selam yang hilang bisa ditemukan. Ia berharap tim pencari dan penyelamat terus bekerja berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal tersebut. Nargeolet berada di kapal selam OceanGate Expeditions yang hilang dengan penumpang Hamish Harding, seorang miliarder Inggris, pengusaha Inggris Shahzada Dawood, dan putranya, Suleman.

The Telegraph mengungkapkan Nargeolet pertama kali mengunjungi lokasi bangkai kapal Titanic pada tahun 1987, setelah ditemukan dua tahun sebelumnya dalam ekspedisi yang dipimpin oleh ahli kelautan Robert Ballard. "Benar-benar tidak bisa dipercaya," kata Nargeolet kepada Forbes dalam sebuah wawancara tahun 2012, saat ia pertama kali melihat kapal yang tenggelam pada 1912 itu.

"Biasanya, di kapal selam, semua orang berbicara, selalu ada kebisingan. Namun saat kami mendekati haluan, kami semua terdiam," kata Nargeolet pada saat itu, dan menambahkan, "Sama sekali tidak ada suara di dalam kapal selam. Saya sangat kagum."

Saat dia menatap reruntuhan Titanic, Nargeolet mengatakan bahwa dia hampir terbawa di masa ketika kapal ini berlayar, ia seolah bisa melihat orang-orang yang berjalan di dek kapal. Selain itu, Nargeolet dan timnya berhasil memetakan area seluas 3 x 5 mil dari puing-puing Titanic untuk pertama kalinya dengan bantuan sonar dan lebih dari 130.000 foto yang diambil dari perangkat bawah air yang dikendalikan oleh robot, demikian menurut Forbes.

Nargeolet juga pernah memperingatkan bahayanya menyelam di laut dalam dan mengunjungi lokasi bangkai kapal Titanic dalam sebuah wawancara tahun 2019 dengan Irish Examiner, dengan mengatakan, "Anda akan mati sebelum menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi."

"Jika Anda berada di kedalaman 11m atau 11km, jika sesuatu yang buruk terjadi, hasilnya akan sama saja," kata Nargeolet kepada surat kabar tersebut pada saat itu. "Ketika Anda berada di air yang sangat dalam, Anda akan mati sebelum Anda menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi, jadi itu bukan masalah."

Nargeolet, yang terampil mengemudikan kapal selam dan merupakan penyelam yang sangat berpengalaman, pernah memecahkan rekor penyelaman kapal selam terdalam di kedalaman 35.853 kaki di bawah permukaan, menurut Irish Examiner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement