Kamis 22 Jun 2023 15:37 WIB

Mengenal Stockton Rush, Pendiri Oceangate dan Korban Kapal Selam Titan

Stockton Rush melihat peluang baru yaitu membawa wisatawan elite jelajahi laut dalam

Rep: Rizky Jaramaya/ Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Stockton Rush melihat peluang baru yaitu mendirikan perusahaan untuk membawa wisatawan elite menjelajahi laut dalam.
Foto:

Rush mengemudikan Cyclops 1 dalam sebuah ekspedisi di Kepulauan San Juan Washington bersama para peneliti dan ilmuwan.  Ekspedisi tersebut mencakup tujuh kali penyelaman selama lima hari untuk mengamati strategi pemberian makan bulu babi laut dalam, mendokumentasikan habitat tombak pasir Pasifik, dan menilai kemungkinan dampak pukat ilmiah terhadap ekosistem.

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada Selasa (20/6/2023)/kelompok konservasi SeaDoc Society, yang mendanai ekspedisi tersebut mengatakan, penelitian itu tidak akan mungkin terjadi tanpa teknologi kapal selam OceanGate dan tim profesional mereka. Alex Lowe, seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Washington, mengingat kekagumannya ketika enam menit setelah menyelam, dia dan orang lain di kapal selam melihat bulu babi pada kedalaman 284 meter (931,7 kaki) atau di kedalaman lebih dari dua kali lipat dari yang pernah diamati sebelumnya.

 “Ada misi yang diselesaikan dalam enam menit,” kata Lowe.

Badan amal perusahaan, OceanGate Foundation, telah memberikan dukungan untuk eksplorasi laut dalam, penelitian ilmu kelautan, dan arkeologi bahari.  Penyelaman pada 2016 menemukan sisa-sisa kapal dagang Romawi kuno di lepas pantai Israel. OceanGate juga memfasilitasi pengujian prototipe robot pemetaan 3D yang menghasilkan gambar untuk pengalaman realitas virtual di lokasi kapal karam. Greg Stone, mantan wakil presiden eksekutif dan kepala ilmuwan untuk Conservation International serta seorang teman dekat Rush, mengatakan, kebutuhan terhadap kemajuan dalam penelitian submersible.

 “Itu arah yang dia (Rush)/tuju. Dan saya suka ke mana dia pergi,” kata Stone.

Dalam pidatonya di konferensi teknologi Seattle, Rush menggambarkan bagaimana peraturan dan regulasi terkait program keselamatan kapal selam berlebihan. Namun mereka tidak memiliki pengalaman dengan serat karbon.

Baca Juga: Penjaga Pantai AS: Kapal Selam Wisata Titanic Meledak

 "Saya ingat dia memberi tahu saya bahwa mereka tidak memiliki cara untuk mengevaluasi desainnya, meskipun dari sudut pandang teknik, mereka bekerja di atas kertas dan dia mengujinya berulang kali," kata Stone.

Pada satu titik, Rush membawa prototipe skala sepertiga dari lambung Titan ke laboratorium di University of Washington, dan dia mengujinya di bawah tekanan ekstrim untuk melihat daya tahan kapal selam itu. Pengujian hanya dapat dilakukan pada malam hari. Rush mengatakan, ketika lambung kapal meledak, maka mengguncang bangunan dan meledakkan sensor tekanan laboratorium.

Namun, tes tersebut memvalidasi pendekatan OceanGate untuk mendeteksi cacat pada lambung kapal dengan menggunakan pemantauan akustik sensitif yang dapat mendeteksi retakan dan letupan saat tertekan di bawah tekanan. Kapal selam Titan memiliki lambung serat karbon setebal 5 inci (tebal 12,7 sentimeter) yang dirancang untuk turun hingga 4.000 meter.

Tidak semua orang setuju dengan pendekatan itu. Dalam gugatan pada 2018,  David Lochridge, direktur operasi kelautan OceanGate, mengatakan, hal itu berpotensi menimbulkan bahaya ekstrim bagi penumpang. “Jenis analisis akustik ini hanya akan menunjukkan ketika sebuah komponen gagal, seringkali milidetik sebelum ledakan, dan tidak akan mendeteksi kekurangan yang ada sebelum menekan lambung kapal,” katanya.

Namun perusahaan menyatakan, Lochridge bukanlah seorang insinyur dan tidak dipekerjakan atau diminta untuk melakukan layanan teknik di Titan. Di konferensi teknologi Seattle, Rush menjelaskan pengalaman mengerikan mengambil prototipe hingga di kedalaman 4.000 meter, hanya untuk membuktikan bahwa ada kegagalan melalui pemantauan akustik.  Setelah upaya kedua, perusahaan membatalkan prototipe yang dibangun oleh pabrikan kelautan dan membangun yang lain dengan pemasok kedirgantaraan.

Dalam surat pada 2018, Masyarakat Teknologi Kelautan, kelompok profesional insinyur kelautan, ahli teknologi, pembuat kebijakan, dan pendidik mendesak Rush bahwa OceanGate harus menyerahkan prototipenya untuk diuji dengan diawasi oleh ahli pihak ketiga sebelum diluncurkan. Hal ini bertujuan untuk melindungi penumpang.

“Salah satu hal yang saya pelajari adalah ketika Anda berada di luar kotak, sangat sulit untuk mengetahui seberapa jauh Anda berada di luar kotak. Kami cukup jauh di luar sana," kata Rush dalam pidatonya tahun lalu. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement