Jumat 23 Jun 2023 15:45 WIB

Mantan PM Selandia Baru Jacinda Ardern Tulis Buku Tentang Kepemimpinan

Ardern belum mengungkapan kapan buku itu akan diterbitkan.

Rep: Rizky Jaramaya, Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Mantan perdana menteri Jacinda Ardern pada Jumat (23/6/2023) mengumumkan bahwa dia sedang menulis buku tentang kepemimpinan.
Foto: AP Photo/Rick Rycroft
Mantan perdana menteri Jacinda Ardern pada Jumat (23/6/2023) mengumumkan bahwa dia sedang menulis buku tentang kepemimpinan.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Mantan perdana menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern pada Jumat (23/6/2023) mengumumkan bahwa dia sedang menulis buku tentang kepemimpinan. Dalam sebuah unggahan di Instagram, Ardern mengatakan, dia sering ditanya apakah dia akan menulis tentang pengalamannya sebagai pemimpin Selandia Baru selama lima tahun.

"Awalnya, jawaban saya adalah tidak. Saya tidak ingin menulis buku yang menyoroti politik internal selama lima tahun terakhir, dan kemudian seseorang meyakinkan saya bahwa saya tidak perlu melakukannya," ujar Ardern.

Baca Juga

“Bahwa mungkin ada baiknya memperluas beberapa hal yang saya bicarakan dalam pidato perpisahan saya, seperti gagasan bahwa Anda bisa menjadi pemimpin bagi diri Anda sendiri dan tetap membuat perbedaan.  Dan itulah yang saya rencanakan untuk dilakukan," kata Ardern.

Ardern belum mengungkapan kapan buku itu akan diterbitkan. Dia berharap ketika bukunya selesai, maka buku tersebut akan membuat perbedaan bagi dirinya sendiri.

“Tapi saya berharap ketika selesai, ini adalah jenis buku yang akan membuat perbedaan bagi diri saya yang berusia 14 tahun,” kata Ardern.

Ardern mengatakan, dia bekerja dengan tim penerbit Penguin di Selandia Baru dan Australia, termasuk Macmillan di Inggris, dan Crown di Amerika Serikat.  Para penerbit tidak segera menanggapi permintaan komentar atas rencana buku Ardern tersebut.

Ardern berusia 37 tahun ketika menjadi perdana menteri pada 2017. Ardern dipandang sebagai ikon kiri global. Pada Januari, Ardern mengumumkan pengunduran dirinya. Pengumuman ini membuat warga Selandia Baru terkejut.

Sejak mundur dari pemerintahan, Ardern telah mengumumkan bahwa dia akan bergabung dengan Universitas Harvard tahun ini, setelah ditunjuk untuk mendapatkan beasiswa ganda di Harvard Kennedy School.  Dia juga mengambil peran tanpa bayaran untuk memerangi ekstremisme online.

Bulan ini, Ardern menerima salah satu penghargaan tertinggi Selandia Baru atas jasanya memimpin negara melewati penembakan massal dan pandemi.  Dia menerima gelar Dame Grand Companion. Dengan demikian, orang sekarang akan memanggilnya Dame Jacinda.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement