Ahad 25 Jun 2023 00:20 WIB

Putin: Pemberontakan Oleh Pemimpin Kelompok Wagner Adalah Pengkhianatan

Pemberontakan Wagner terjadi saat Rusia memerangi pertempuran terberat di Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Seorang wanita menyaksikan Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato nasional di Moskow, Rusia, 24 Juni 2023. Putin mengatakan tindakan kontra-terorisme diberlakukan di wilayah Rusia.
Foto: EPA-EFE/SERGEI ILNITSKY
Seorang wanita menyaksikan Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato nasional di Moskow, Rusia, 24 Juni 2023. Putin mengatakan tindakan kontra-terorisme diberlakukan di wilayah Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Vladimir Putin pada Sabtu (24/6/2023) bertekad untuk membela Rusia dari pemberontakan bersenjata oleh kepala tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin. Pemberontakan yang disebut Putin sebagai tikaman dari belakang itu adalah ancaman terbesar bagi kepemimpinannya selama lebih dari dua dekade.

Tentara swasta yang dipimpin oleh Prigozhin mengendalikan markas militer di Rostov-on-Don, yang terletak 660 mil selatan Moskow. Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, mereka menjalankan operasi ofensif Rusia di Ukraina.

Baca Juga

Dalam pidatonya, Putin menyebut pemberontakan oleh Prigozhin sebagai pengkhianatan. “Semua yang mempersiapkan pemberontakan akan menderita hukuman yang tak terelakkan. Angkatan bersenjata dan lembaga pemerintah lainnya telah menerima perintah yang diperlukan," ujar Putin.

Sementara Prigozhin menyebut dirinya seorang patriot. Dia mengatakan, para pejuangnya tidak akan menyerahkan diri atas permintaan Putin.

"Kami tidak ingin negara ini terus hidup dalam korupsi, penipuan, dan birokrasi. Mengenai pengkhianatan terhadap ibu pertiwi, presiden salah besar.  Kami adalah patriot tanah air kami," kata Prigozhin dalam pesan audio di saluran Telegramnya.

Kontraktor militer swasta Grup Wagner telah bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina. Pemberontakan ini menandai peningkatan perselisihan antara Prigozhin dengan para pemimpin militer Rusia.

Prigozhin menuduh pemerintah Rusia merusak perang di Ukraina dan melumpuhkan pasukannya di lapangan. “Ini bukan kudeta militer, tapi pawai keadilan,” kata Prigozhin.

Pada Sabtu, Prigozhin mengkonfirmasi bahwa dia dan pasukannya mencapai Rostov-on-Don setelah melintasi perbatasan dari Ukraina. Dia mengunggah video dirinya di markas militer Rusia di Rostov.

Dia juga mengklaim bahwa pasukannya telah menguasai lapangan udara dan fasilitas militer lainnya di kota tersebut.  Video lain yang diunggah di media sosial menunjukkan kendaraan militer dan tank di jalanan.

Prigozhin mengatakan, pasukannya tidak menghadapi perlawanan dari wajib militer muda saat mereka menyeberang ke Rusia. Dia mengatakan, pasukannya tidak berperang melawan "anak-anak.”

"Tapi kami akan menghancurkan siapa pun yang menghalangi jalan kami. Kami bergerak maju dan akan bergerak sampai akhir," ujar Prigozhin.

Pemberontakan Prigozhin terjadi pada saat Rusia memerangi pertempuran terberat untuk masa depannya. Terurama ketika pemerintah Barat menerapkan sanksi terhadap Moskow dan mempersenjatai Ukraina.

“Seluruh mesin militer, ekonomi, dan informasi Barat dilancarkan melawan kita,” kata Putin.

Dinas keamanan Rusia menyerukan penangkapan terhadap...

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement