Rabu 28 Jun 2023 08:44 WIB

Israel Racuni Tanah Milik Warga Palestina di Tepi Barat

Betapa kejamnya tindakan Israel untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Israel meracuni tanah Palestina untuk membangun permukiman di wilayah pendudukan Tepi Barat pada tahun 1970-an.
Foto: The Jerussalem Post
Israel meracuni tanah Palestina untuk membangun permukiman di wilayah pendudukan Tepi Barat pada tahun 1970-an.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel meracuni tanah Palestina untuk membangun permukiman di wilayah pendudukan Tepi Barat pada tahun 1970-an. Hal ini terungkap dalam dokumen yang dirilis dari arsip negara.

Rincian peracunan yang dilaporkan surat kabar Haaretz mengungkapkan betapa kejamnya tindakan Israel untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka. Arsip Negara Israel telah membuka akses lebih dari satu juta dokumen ke publik. Dokumen ini mengungkap beberapa praktik paling mengerikan dari negara Zionis.

Baca Juga

Menurut laporan Haaretz, Israel mengusir penduduk desa Palestina terdekat dari tanah mereka dengan berbagai cara, mulai dari menggunakan dalih palsu menjadikan tanah-tanah milik warga Palestina sebagai zona pelatihan militer. Kemudian, ketika orang-orang Palestina bersikeras untuk mengolah tanah, tentara Israel menyabotase peralatan mereka. Bahkan tentara Israel diperintahkan menggunakan kendaraan militer untuk menghancurkan tanaman milik warga Palestina.

Ketika semua cara itu gagal, Israel mengambil langkah radikal yaitu menggunakan racun. Israel menggunakan kemoceng tanaman untuk menyebarkan bahan kimia beracun di tanah.  Zat itu mematikan bagi hewan dan berbahaya bagi manusia.

Rincian yang dikeluarkan oleh arsip negara mengungkapkan penjajahan Israel atas desa Palestina Aqraba, yang terletak sekitar tiga mil dari Huwara di Tepi Barat utara.  Huwara baru-baru ini diserang oleh pemukim Israel. Peracunan tanaman di sekitar Aqraba pada 1972 bukanlah tindakan main hakim sendiri. Tindakan ini melibatkan berbagai lembaga negara.

Peracunan tanah Palestina terjadi di bawah pemerintahan mantan perdana menteri Golda Meir, yang sering digambarkan sebagai pemimpin sayap kiri. Dokumen itu menunjukkan, ketika menyangkut pengambilalihan tanah Palestina dan perampasan masyarakat adat, hanya ada sedikit politisi Israel yang memisahkan diri, tidak peduli di ujung spektrum politik mana mereka berdiri.  Di bawah pemerintahan Meir  Israel menganeksasi situs-situs Muslim dan Kristen dengan kedok menjadikannya sebagai taman nasional.

Rincian lengkap tentang peracunan telah terungkap 51 tahun kemudian berkat proyek baru oleh Taub Center for Israel Studies di New York University.  Proyek ini memetakan dan membuat katalog semua data sejarah yang berkaitan dengan permukiman Israel.  Untuk pertama kalinya, ribuan dokumen tersegel dari Arsip Negara Israel dan perpustakaan lainnya telah dibuka untuk pemeriksaan publik. Ribuan dokumen ini menjelaskan salah satu gerakan paling signifikan dalam sejarah Israel.

Semua permukiman Israel, dan pemukim yang tinggal di dalamnya, adalah ilegal menurut hukum internasional. Pekan lalu, transkrip yang baru dirilis di Arsip Negara Israel mengungkap upaya milisi Zionis untuk merekrut bantuan Nazi Jerman dalam perang melawan otoritas Mandat Inggris di Palestina.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement