Kamis 06 Jul 2023 10:04 WIB

Angkatan Laut Amerika Serikat dan Iran Bentrok di Dekat Selat Hormuz

Kapal angkatan laut Iran mundur setelah angkatan laut AS mengirim kapal perusak rudal

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
 Foto selebaran menunjukkan militer Iran menembakkan rudal yang menargetkan tiruan kapal induk AS di Selat Hormuz yang strategis, selatan Iran, 28 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/HANDOUT HANDOUT EDITORIAL USE ONLY
Foto selebaran menunjukkan militer Iran menembakkan rudal yang menargetkan tiruan kapal induk AS di Selat Hormuz yang strategis, selatan Iran, 28 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengatakan Iran mencoba merebut dua kapal tanker minyak di dekat Selat Hormuz yang strategis pada Rabu (5/7/2023) pagi, dengan menembaki salah satu dari kapal tanker tersebut.

Dikatakan bahwa dalam kedua kasus tersebut, kapal-kapal angkatan laut Iran mundur setelah Angkatan Laut AS mengirim kapal perusak rudal ke tempat kejadian. Dan kedua kapal komersial tersebut melanjutkan perjalanan mereka.

Baca Juga

"Angkatan Laut Iran memang berupaya untuk menangkap kapal tanker komersial yang secara sah transit di perairan internasional," kata Laksamana Muda Tim Hawkins, juru bicara Armada Kelima Angkatan Laut AS. "Angkatan Laut AS segera merespons dan mencegah penyitaan tersebut."

Dia mengatakan bahwa tembakan yang diarahkan ke kapal kedua tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan besar. Tidak ada komentar langsung dari Iran atas insiden tersebut.

Angkatan Laut AS mengatakan bahwa sebuah kapal angkatan laut Iran mendekati kapal TRF Moss yang berbendera Kepulauan Marshall di Teluk Oman sekitar pukul 01.00. AS mengerahkan USS McFaul, sebuah kapal perusak berpeluru kendali, serta pesawat tanpa awak MQ-9 Reaper dan pesawat patroli P-8 Poseidon.

Tiga jam kemudian, Angkatan Laut AS menerima panggilan marabahaya dari kapal tanker minyak berbendera Bahama, Richmond Voyager, lebih dari 20 mil laut di lepas pantai Muscat, ibu kota Oman. Angkatan Laut AS mengatakan bahwa kapal angkatan laut Iran lainnya telah mendekat dalam jarak satu mil (1,6 kilometer) dari kapal tanker tersebut dan memerintahkannya untuk berhenti.

"Kapal perusak AS yang sama melaju ke arah kapal tanker tersebut dengan kecepatan maksimum," kata Angkatan Laut dalam sebuah pernyataan.

"Sebelum kedatangan McFaul di lokasi kejadian, personel Iran menembakkan beberapa kali tembakan jarak jauh baik dari senjata ringan maupun senjata yang digunakan oleh awak kapal," kata pernyataan itu.

Angkatan Laut AS mengatakan bahwa Iran telah menyita setidaknya lima kapal komersial dalam dua tahun terakhir dan mengganggu lebih dari selusin kapal lainnya. Banyak dari insiden-insiden tersebut terjadi di dalam dan sekitar Selat Hormuz, mulut Teluk Persia yang sempit yang dilalui oleh 20 persen dari semua minyak mentah.

Pada bulan April, pasukan komando angkatan laut Iran bertopeng melakukan serangan dengan menggunakan helikopter untuk menyita sebuah kapal tanker minyak milik AS di Teluk Oman, yang cuplikannya ditayangkan di TV pemerintah Iran.

Iran mengatakan bahwa kapal tanker tersebut disita setelah bertabrakan dengan kapal Iran lainnya, tetapi tidak memberikan bukti. Di masa lalu, Iran telah menyita kapal-kapal komersial untuk digunakan sebagai alat tawar-menawar dengan Barat.

Ketegangan terus meningkat sejak pemerintahan Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dengan negara-negara besar dunia dan mengembalikan sanksi-sanksi yang melumpuhkan.

Iran telah merespon dengan meningkatkan aktivitas nuklirnya - yang katanya murni untuk tujuan damai - dan juga menyediakan pesawat tak berawak bersenjata kepada Rusia untuk perangnya melawan Ukraina.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement