REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyerukan aksi nasional yang menentang penistaan terhadap Alquran baru-baru ini di Swedia. Aksi nasional ini akan dilakukan pada Jumat (7/7/2023).
Pria berusia 37 tahun asal Irak, Salwan Momika, sambil dikawal polisi membakar salinan kitab suci umat Muslim di depan masjid Stockholm pada Rabu lalu. Aksi itu sengaja dilakukan bertepatan dengan Idul Adha, peringatan keagamaan bagi Muslim di seluruh dunia.
Kejadian itu lantas menuai kecaman luas dari sejumlah negara, termasuk Turki. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pun menyerukan langkah-langah kolektif untuk mencegah aksi penistaan semacam itu.
Menurut sebuah pernyataan, PM Sharif memimpin rapat yang salah satu agendanya membahas insiden di Swedia tersebut. Rapat itu memutuskan untuk menetapkan Jumat sebagai hari untuk menegakkan kesucian Alquran, menggelar aksi protes dan unjuk rasa nasional serta menginstruksikan sidang gabungan parlemen pada Kamis untuk menyusun rencana aksi nasional menentang insiden pembakaran Alquran tersebut.
PM Sharif mengimbau semua lapisan masyarakat, termasuk semua partai politik, untuk berpartisipasi dalam protes guna memberikan pesan kepada para penjahat.