REPUBLIKA.CO.ID, STANSTED -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memulai kunjungan tiga negara yang akan didominasi pertemuan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Lithuania. Inti kunjungan Biden ke Lithuania adalah pidato yang akan disampaikan di Vilnius University, pada Rabu (12/7/2023) malam.
"(Pidato itu akan mencakup visi Biden) pada Amerika yang kuat, percaya diri yang diapit mitra dan sekutu yang percaya diri dalam menghadapi tantangan signifikan zaman ini, dari agresi Rusia di Ukraina sampai krisis iklim," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, Ahad (9/7/2023).
Salah satu tujuan Biden adalah menunjukkan pada warga Amerika pentingnya terus membantu Ukraina. Beberapa calon kandidat presiden dari Partai Republik dalam pemilihan November 2024 telah menyuarakan keraguan mengenai strategi itu.
Jajak pendapat Reuters/Ipsos bulan lalu menemukan mayoritas masyarakat AS mendukung pengiriman senjata ke Ukraina untuk mempertahankan diri dari Rusia. Warga AS yakni langkah itu menunjukkan pada Cina dan musuh AS lainnya Amerika akan melindungi kepentingan dan sekutu-sekutunya.
Beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai keputusan Biden mengirimkan peluru tandan ke Ukraina. Artileri itu dapat melepaskan pecahan peluru yang menyebabkan kehancuran dalam rentang jarak yang luas dan peluru yang tak pecah dapat menimbulkan resiko selama puluhan tahun.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan Ukraina sudah memberikan jaminan tertulis tidak akan menggunakan bom tanda di Rusia atau daerah pemukiman.
Dalam kunjungan kenegaraannya ini Biden tiba di Inggris untuk bertemu dengan Perdana Menteri Rishi Sunak dan Raja Charles. Kemudian ia akan menghadiri pertemuan NATO di Vilnius dan terbang ke Helsinki, Finlandia, anggota NATO terbaru dan menghadiri pertemuan dengan pemimpin-pemimpin negara Nordik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
