Sabtu 15 Jul 2023 11:52 WIB

Siksaan Panas Ekstrem Melanda Eropa 

Di Athena, suhu mencapai puncaknya sampai di atas 40 derajat Celcius.

Sebuah tanda stasiun kereta api King
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Sebuah tanda stasiun kereta api King

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA – Negara-negara Eropa menghadapi panas ekstrem. Yunani, bahkan suhunya mencapai 40 derajat Celcius atau lebih. Ini membuat Pemerintah Yunani meunutup Acropolis, destinasi wisata paling populer untuk melindungi pengunjung dari panas ekstrem. 

Panas ekstrem ini diperkirakan masih bakal berlangsung pekan depan. The European Space Agency (ESA) menyatakan, Italia, Spanyol, Prancis, Jerman, dan Polandia diperkirakan mengalami kondisi yang sangat ekstrem. Ini merujuk pantauan suhu laut dan darat melalui satelit ESA. 

Baca Juga

Menurut BBC, Jumat (24/7/2023), suhu terpanas pernah tercatat di Eropa yaitu 48,8 derajat Celcius di Sisilia, Italia pada Agustus 2021. Ada kekhawatiran kebakaran hutan di Yunani terutama di wilayah dengan angin yang kuat. Bisa mengulang kebakaran hebat pada 2021. 

Kementerian Perlindungan Sipil Yunani mengingatkan pula mengenai kebakaran hutan di lima area. Mereka juga mengimbau agar tak membakar rumput demi mencegah kebakaran. Di Athena, suhu mencapai puncaknya sampai di atas 40 derajat Celcius. 

Pihak berwenang menutup Acropolis Hill, lokasi kuil Parthenon berada yang dikunjungi jutaan turis setiap tahun, dari siang sampai pukul 17.00 waktu setempat. Sebelumnya, antrean panjang turis terlihat untuk memasuki lokasi wisata tersebut dalam panas menyengat. 

Mereka mengenakan topi dan mengipasi diri, lainnya meminum air dan berlindung dari panas dengan payung. Seorang perempuan, terduduk karena kondisinya lemah, dirawat paramedis. Sebagian lain menuruni Acropolis Hill menggunakan mobil golf atau diangkut dengan kursi roda. 

Dalam beberapa hari belakangan, Palang Merah Yunani, dikerahkan untuk menyediakn botol-botol air dan membantu warga yang kepayahan akibat panas menyengat. Warga diimbau mengonsumsi air dua liter per hari, hindari kopi dan alkohol yang membuat dehidrasi. 

Dokter pun mengingatkan para lansia berisiko mengalami gangguan kesehatan. ‘’Mereka mengalami gangguan jantung, bronchitis kronis, gagal ginjal,’’ ucap Angel Abad, spesialis kesehatan publik dari Rumah Sakit La Paz, Madrid Spanyol. Ia menuturkan, sebagian mereka berada dalam kondisi ekonomi yang kurang bagus. 

Mereka tak memiliki pendingin udara....

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement