Video kemudian memperlihatkan asap membubung dari sebuah bangunan di kompleks kedubes. Saat fajar, pasukan keamanan Irak dikerahkan ke bagian dalam kedubes dan petugas pemadam kebakaran menjinakkan api yang membakar bagian gedung kedubes.
Sebagian besar massa telah mundur dan meninggalkan lokasi aksi, hanya puluhan orang yang tersisa. "Kami bergerak hari ini untuk menentang pembakaran Alquran, ini tentang cinta dan keyakinan," kata pengunjuk rasa Hassan Ahmed seperti dilansir Aljazirah.
Ia menambahkan, massa unjuk rasa menuntut Pemerintah Swedia dan Irak menghentikan aksi pembakaran Alquran. Kantor berita Swedia, TT, melaporkan, Rabu bahwa polisi Swedia mengizinkan permintaan unjuk rasa di luar Kedubes Irak di Stockholm, Kamis ini.
‘’Pengajuan izin aksi massa itu adalah pembakaran Alquran dan bendera Irak,’’ demikian laporan TT. Laporan tersebut juga menyebutkan, Salwan Momika, imigran asal Irak yang mengorganisasi aksi massa pembakaran Alquran pada Kamis.
Momika jugalah yang melakukan pembakaran Alquran di depan sebuah masjid di Stockholm pada Idul Adha yang lalu, tepatnya 28 Juni 2023. Polisi tetap memberikan izin aksi Momika dengan dalih yang sama dengan sebelumnya, yaitu kebebasan berekspresi.
Pascapembakaran Alquran pada Idul Adha lalu, para pendukung Sadr juga berunjuk rasa di depan Kedubes Swedia di Baghdad.