Kamis 20 Jul 2023 16:41 WIB

Taliban Tembakan Senjata Bubarkan Demonstrasi Perempuan Afghanistan

Salon menyebabkan kesulitan ekonomi bagi keluarga mempelai pria

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
PBB mendesak Taliban agar menghapus dekret terbaru yang mereka keluarkan tentang penutupan salon kecantikan.
Foto: AP
PBB mendesak Taliban agar menghapus dekret terbaru yang mereka keluarkan tentang penutupan salon kecantikan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Lusinan perempuan Afghanistan memprotes larangan pembukaan salon kecantikan pada Rabu (19/7/2023). Pasukan keamanan menggunakan selang pemadam kebakaran, taser, dan menembakkan senjata ke udara untuk membubarkan protes tersebut.

Taliban mengatakan awal bulan ini mereka memberi waktu satu bulan kepada semua salon di Afghanistan untuk menghentikan bisnis dan menutup toko. Taliban mengatakan, pelarangan salon diduga karena menawarkan layanan yang dilarang oleh Islam dan menyebabkan kesulitan ekonomi bagi keluarga mempelai pria selama perayaan pernikahan.

Baca Juga

Dalam tanda penolakan publik, puluhan ahli kecantikan dan penata rias berkumpul di ibu kota Kabul untuk memprotes larangan tersebut. Unjuk rasa dimulai sekitar pukul 10.00 di daerah Shar-e-Naw.

“Kami di sini untuk keadilan,” kata seorang pengunjuk rasa yang mengidentifikasi dirinya sebagai Farzana.

“Kami menginginkan pekerjaan, makanan, dan kebebasan,” ujarnya dikutip dari Telegraph.

Petugas keamanan Taliban pun menyemprot para perempuan yang melakukan protes dengan air. Mereka juga menembakkan senapan ke udara untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Farzana kemudian mengatakan para wanita itu akan pergi ke misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan. Dia mendesak pengunjuk rasa untuk tetap bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement