Jumat 21 Jul 2023 08:28 WIB

Irak Tarik Perwakilan di Swedia

Sebelumnya pemerintah Irak mengusir duta besar Swedia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Aksi pembakaran Alquran kembali terjadi di Swedia. ilustrasi
Foto: Reuters
Aksi pembakaran Alquran kembali terjadi di Swedia. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Pemerintah Irak mengatakan pada Kamis (20/7/2023), telah menarik kembali perwakilan di Swedia. Tindakan ini dilakukan usai Irak mengusir duta besar Swedia sebagai protes terhadap pembakaran Alquran dan bendera Irak di Swedia.

Sebuah pernyataan pemerintah dikutip dari Xinhua mengatakan, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al-Sudani mengeluarkan arahan. "Sebagai tanggapan atas izin berulang kali dari pemerintah Swedia untuk membakar Alquran, menghina kesucian Islam, dan membakar bendera Irak," ujar pernyataan itu.

Menurut pernyataan pemerintah sebelumnya, pemerintah Irak memperingatkan pemerintah Swedia melalui saluran diplomatik pada Rabu (19/7/2023) malam. Dalam informasi itu disampaikan bahwa Baghdad akan memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Stockholm jika Alquran dibakar lagi di tanahnya dengan izin pemerintah atas dalih kebebasan berekspresi.

Pengunjuk rasa anti-Islam telah mengajukan permohonan dan mendapat izin dari polisi Swedia untuk membakar Alquran di luar kedutaan Irak pada Kamis. Salah satu yang mendapatkan izin itu adalah seorang imigran Irak ke Swedia Salwan Momika yang membakar Alquran di luar masjid Stockholm pada Juni.

Akibat pengumuman ini, ratusan warga Irak menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad dan membakar gedung tersebut. Mereka memprotes insiden terbaru itu.

Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, mengatakan staf di kedutaan Swedia di Baghdad, aman. Namun, dia menyatakan otoritas Irak telah gagal dalam tanggung jawab mereka untuk melindungi kedutaan.

"Pemerintah melakukan kontak dengan perwakilan tingkat tinggi Irak untuk mengungkapkan kekecewaan kami," ujar Billstrom.

Pemerintah Irak pun mengutuk serangan terhadap kedutaan Swedia. Menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Irak, tindakan itu sebagai pelanggaran keamanan dan berjanji untuk melindungi misi diplomatik. Namun Bagdad juga telah memberi tahu pemerintah Stockholm bahwa terulangnya insiden yang melibatkan pembakaran Alquran di negara itu akan berimbas pada pemutusan hubungan diplomatik. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement