Rabu 26 Jul 2023 11:35 WIB

Pesan Paus Fransiskus kepada Kaum LGBTQ: Tuhan Mencintai Kita Apa Adanya

Paus menegaskan pernikahan adalah persatuan pria dan wanita

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kepada komunitas Transgender, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Tuhan mencintai manusia apa adanya.
Foto: AP/Andrew Medichini
Kepada komunitas Transgender, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Tuhan mencintai manusia apa adanya.

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN CITY -- Paus Fransiskus memberikan pesan kepada seorang transgender muda. Dalam pesannya, Fransiskus mengatakan bahwa Tuhan mencintai manusia apa adanya.

"Tuhan mencintai kita apa adanya," ujar Fransiskus yang dirilis oleh media Vatikan pada Selasa (25/7/2023).

Baca Juga

Pernyataan itu dilontarkan oleh Fransiskus dalam sebuah podcast, ketika dia mendengarkan dan menanggapi pesan audio dari kaum muda menjelang festival pemuda Katolik. Fransiskus dijadwalkan menghadiri festival pemuda Katolik di Portugal pekan depan.

Salah satu anak muda yang mengirimkan pesan kepada Fransiskus dalam podcast itu adalah Giona. Giona adalah seorang warga Italia berusia awal 20-an. Giona mengatakan, dia dan kaum muda Katolik lainnya terkoyak oleh dikotomi antara keimanan mereka dan identitas transgender.

"Tuhan selalu berjalan bersama kita. Bahkan jika kita berdosa, dia mendekat untuk membantu kita. Tuhan mencintai kita apa adanya, ini adalah cinta Tuhan," ujar Fransiskus menjawab pertanyaan Giona.

Fransiskus mengutuk undang-undang yang mengkriminalkan anggota komunitas LGBTQ. Namun pada saat yang sama, Paus berusia 86 tahun itu menegaskan kembali bahwa pernikahan adalah persatuan seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita.

Fransiskus mendukung undang-undang sipil yang memberikan hak kepada pasangan sesama jenis dalam masalah birokrasi, seperti pensiun dan perawatan kesehatan.

Kaum konservatif menentang sikap Fransiskus kurang tegas dalam menghakimi terhadap komunitas LGBTQ. Fransiskus  mengacu pada ajaran Katolik tradisional yang mengatakan bahwa ketertarikan sesama jenis bukanlah dosa, tetapi tindakan sesama jenis adalah dosa.

Konferensi tingkat tinggi para uskup sedunia  akan diadakan pada Oktober 2023. Konferensi ini akan membahas sikap Gereja Katolik terhadap kaum LGBTQ, wanita dan umat Katolik yang telah bercerai dan menikah lagi di luar Gereja.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement