REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan Israel menutup mata air Palestina dengan semen saat menyerbu tanah pertanian Palestina di Hebron. Mereka mengerahkan buldoser dan truk mixer untuk menuangkan semen ke sumber air demi menghentikan irigasi pertanian di daerah yang dihuni oleh 25 keluarga Palestina.
Dalam video yang diunggah oleh Aljazirah, Kamis (27/7/2023), sebuah truk mixer menuangkan semen ke mata air milik warga Palestina. Pasukan Israel berjaga di sekitar truk mixer yang sedang menuangkan semen. Sementara, beberapa orang lainnya yang diduga merupakan pemukim Yahudi bekerja sama untuk meratakan semen tersebut.
Israeli army personnel have been filmed pouring cement into a water source which supplies Palestinians near the city of Hebron ⤵️ pic.twitter.com/Ol9vBpNhIt
— Al Jazeera English (@AJEnglish) July 27, 2023
Beberapa warga Palestina yang berusaha menghentikan tindakan itu, justru dihalau oleh tentara Israel. Warga Palestina hanya pasrah dan melihat satu-satunya sumber mata air mereka dirusak oleh Israel.
"Kami bergantung pada mata air itu untuk irigasi pertanian, dan menghidupi 25 keluarga di wilayah ini," ujar seorang petani Palestina, Bassam Dudin, dilansir Middle East Monitor.
Dudin mengaku terkejut dengan kedatangan pasukan Israel yang membawa buldoser dan truk mixer ke daerah mereka. Dudin mengatakan, pasukan Israel menghancurkan sumber mata air itu tanpa peringatan atau pemberitahuan terlebih dahulu.
"Kami terkejut pasukan Israel datang dengan buldoser dan truk mixer. Mereka menghancurkan sumber mata air tanpa pemberitahuan," ujar Dudin.
Tentara pendudukan Israel telah memutuskan untuk melanjutkan operasi militernya di Jenin, Tepi Barat, kurang dari sebulan setelah melancarkan serangan di kota tersebut. Televisi berbahasa Ibrani, Channel 14 melaporkan, Pemerintah Israel telah memberi kesempatan kepada Otoritas Palestina (PA) untuk mengendalikan situasi keamanan di Jenin, tetapi gagal. Pemerintah Israel mengatakan, PA justru mengabaikan kelompok perlawanan yang mengarahkan operasi melawan Israel.
Channel 14 yang mengutip sejumlah sumber keamanan mengatakan, layanan keamanan PA telah menolak untuk menyerbu kamp pengungsi Jenin dan menghadapi orang-orang bersenjata di lokasi tersebut. Channel 14 mengatakan, ada kekecewaan terhadap kinerja Otoritas Palestina di Jenin. Sementara eselon politik Israel telah menyatakan pemahamannya tentang tentara dan rekomendasi Shin Bet untuk kembali beroperasi di Jenin.
Pada awal Juli, tentara Israel menyerang kamp pengungsi Jenin menggunakan helikopter, drone, dan pasukan darat. Serangan ini menewaskan 12 warga Palestina, termasuk empat anak, dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur kamp yang sudah rapuh.