Selasa 01 Aug 2023 12:23 WIB

Mantan Petugas Sosial Australia Didakwa Melecehkan Hampir Seratus Anak

Ia didakwa atas 136 pemerkosaan, termasuk hubungan seks dengan anak di bawah 10 tahun

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
 Seorang anak memegang lilin berdiri disamping foto empat orang yang dihukum dalam kasus pelecehan seksual anak.     (ilustrasi)
Foto: EPA/GUILLERMO LEGARIA
Seorang anak memegang lilin berdiri disamping foto empat orang yang dihukum dalam kasus pelecehan seksual anak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Polisi Australia mengatakan seorang mantan petugas sosial untuk anak didakwa 1.623 pelanggaran pelecehan terhadap 91 anak dari tahun 2007 sampai 2022. Pria 45 tahun itu ditahan di Negara Bagian Queensland sejak Agustus 2022.

Ia ditahan ketika polisi menangkap dan mendakwanya membuat materi eksploitasi anak. Polisi menduga lebih banyak materi yang diproduksi sendiri ditemukan di perangkat elektronik milik pria itu setelah penyelidikan lebih lanjut sejak ia ditahan tahun lalu.  

Baca Juga

"Ini kasus pelecehan terhadap anak paling buruk yang pernah saya lihat selama 40 tahun menjadi polisi," kata Asisten Komisioner Polisi Negara Bagian New South Wales Michael Fitzgerald dalam konferensi pers, Senin (31/7/2023).

"Apa yang orang ini lakukan pada anak-anak di luar imajinasi siapa pun," tambahnya.

 

Polisi mengatakan pria itu merekam pelecehan dengan telepon genggam dan kameranya saat ia bekerja di 10 perawat anak di Brisbane antara tahun 2007 sampai 2013 dan 2018 sampai 2022. Serta di pusat-pusat perawatan anak di luar negeri dari tahun 2013 sampai 2014 dan satu pusat perawatan anak di Sydney dari tahun 2014 sampai 2017.

Ia didakwa atas 136 pemerkosaan dan 110 dakwaan berhubungan seks dengan anak di bawah 10 tahun. Semua korban adalah anak perempuan yang kini berusia di atas 18 tahun. Kasus ini dijadwalkan di sidang pada 21 Agustus mendatang.

Asisten Komisioner Kepolisian Federal Australia Justine Gough menggambarkan kasus ini "sangat mengerikan" dan "tak terbayangkan." Dikutip dari the Guardian, Gough mengatakan petugas yakin 87 anak perempuan Australia yang tercatat dalam rekaman sudah teridentifikasi dan orang tua mereka sudah diberitahu.

Kepolisian Federal Australia bekerja sama dengan pihak berwenang internasional untuk mengidentifikasi empat anak yang direkam saat pelaku bertugas di luar negeri. Kepolisian Queensland pertama kali menemukan gambar dan video pelecehan seksual di dark web atau jaringan internet bawah tanah pada tahun 2014.

Materi tersebut kemudian dibagikan ke Kepolisian Federal Australia dan diunggah di pangkalan data identifikasi korban internasional. Namun pada Agustus 2022 penyidik Kepolisian Federal Australia berhasil melacak latar belakang dari video itu di pusat perawatan anak di Brisbane. 

sumber : Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement