Selasa 01 Aug 2023 19:11 WIB

Swedia Perketat Perbatasan dan Keamanan Dalam Negeri Setelah Pembakaran Alquran Terulang

Swedia menyatakan memiliki sistem politik yang sepenuhnya berbeda.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menanggapi peristiwa pembakaran Alquran di Stockholm.
Foto:

Pada hari yang sama, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar pertemuan darurat untuk membahas perkembangan terkini dan mengecam terulangnya kembali pembakaran Alquran di Denmark dan Swedia. 

Dalam pernyataan setelah pertemuan berakhir, OKI menyeru kepada seluruh anggotanya mengambil tindakan yang diperlukan. Baik secara politik atau ekonomi terhadap negara-negara di mana Alquran dinistakan dan dibakar. 

Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menegaskan, kebebasan berekspresi mestinya menjadi nilai moral untuk menyebarkan rasa hormat terhadap orang bukan malah sebaliknya menyebarkan kebencian serta menyebabkan benturan antarbudaya. 

Perlu juga, semua orang menyebarkan nilai toleransi dan moderasi.’’Tolak semua tindakan yang memicu kebencian, kekerasan, dan ekstremisme,’’ kata Pangeran Faisal seperti diberitakan laman Arab News. Ia juga mengecam kembali terjadinya pembakaran Alquran. 

Sekjen OKI Hissein Brahim Taha mendesak Swedia dan Denmark mencegah penistaan terhadap Alquran. Ia menyatakan kecewa juga kepada dua negara tersebut yang tak menempuh langkah memadai sampai saat ini agar pembakaran Alquran tak terulang. 

‘’Disayangkan, pihak berwenang di sana yang mengeklaim menjamin kebebasan berekspresi dengan mengizinkan berulangnya pembakaran Alquran, bertentangan dengan hukum internasional dan menunjukkan kurangnya menghormati agama,’’ katanya di pertemuan darurat OKI.

Bersamaan dengan itu, seusai pertemuan para negara anggota OKI, menteri luar negeri Swedia dan Denmarka secara terpisah menulis di akun X mereka, bahwa mereka akan terus berdialog dengan OKI mengenai masalah ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement