Kamis 03 Aug 2023 13:16 WIB

Presiden Brasil Yakin Ekspansi Keanggotaan BRICS Mampu Kurangi Ketidakadilan Global

BRICS beranggotakan lima negara, yakni Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Brics
Foto: [ist]
Brics

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan ekspansi keanggotaan negara BRICS dapat memainkan 'peran luar biasa' secara global. 

Karena dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan dan ketidakadilan masyarakat global dengan menawarkan berbagai bantuan, termasuk pembiayaan kepada negara-negara berkembang tanpa syarat-syarat yang memberatkan.

Baca Juga

Hal itu ia sampaikan dalam sebuah acara pada Rabu (2/8/2023), dengan koresponden asing. Pemimpin Brasil ini mengatakan bahwa ia memiliki harapan yang tinggi pada KTT BRICS ke-15 yang akan diselenggarakan di Afrika Selatan pada akhir bulan ini.

Di mana menurutnya, agenda pertemuan membuka keanggotaan baru "sangat penting". Bahwa negara-negara seperti Arab Saudi, Argentina dan negara-negara berkembang besar lainnya bergabung dengan blok tersebut.

"Pada pertemuan ini, kita mungkin dapat memutuskan melalui konsensus negara-negara baru mana yang dapat bergabung dengan BRICS. Saya menganggap sangat penting untuk mengizinkan negara-negara lain yang memenuhi persyaratan BRICS untuk bergabung dengan kelompok ini," kata Lula.

"Dari perspektif global, saya pikir BRICS dapat memainkan peran yang luar biasa," tegasnya. Menurut pemerintah Afrika Selatan, lebih dari 40 negara telah menyatakan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan BRICS. Bank Pembangunan Baru BRICS harus "lebih efisien dan murah hati" daripada Dana Moneter Internasional," ujar Lula.

Blok BRICS terdiri dari lima negara berkembang - Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Namun dalam perkembangan saat ini banyak negara dengan pertumbuhan ekonomi baru, yang bersedia bergabung ke dalam blok ekonomi negara ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement