REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Polandia mengumumkan pada Selasa (8/8/2023), bahwa akan mengerahkan 1.000 tentara lagi ke perbatasan timur dengan Belarusia. Area ini menjadi tempat ketegangan baru antara kedua negara.
Menurut laporan kantor berita pemerintah Polandia PAP, Kementerian Pertahanan Polandia menyatakan, pengerahan itu dilakukan karena situasi dinamis di seberang perbatasan. Pemerintah pun mendapatkan permintaan penambahan pasukan dari penjaga perbatasan.
"Kementerian Pertahanan memutuskan untuk mengirim pasukan tambahan," ujar kementerian itu dikutip dari Anadolu Agency.
Penjaga Perbatasan Polandia sehari sebelumnya telah menyerukan pengerahan 1.000 tentara lagi ke perbatasan dengan Belarusia. Pengumuman itu di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa pihak berwenang Belarusia dapat mencoba mendorong migran melintasi perbatasan dalam pengulangan krisis migrasi 2021. Dalam momen sebelumnya, negara tetangga itu membuat ratusan orang mencoba untuk memaksa melakukan perjalanan ke Polandia.
Wakil Menteri Dalam Negeri Maciej Wasik juga menuduh Belarusia mendalangi masuknya migrasi lain ke Uni Eropa melalui perbatasan Polandia. Pada musim panas 2021, puluhan ribu migran dan pengungsi menyeberang atau berusaha menyeberang ke Polandia dari negara tetangga Belarusia.
Dugaan kehadiran kelompok tentara bayaran Wagner di dekat perbatasan juga dikatakan telah menambah situasi menjadi semakin buruk. Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, langkah itu ditujukan untuk mengacaukan situasi di sayap timur dari wilayah anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).