REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan inflasi masih menjadi masalah bagi negara-kota itu. Salah satu tempat paling mahal di dunia.
"Inflasi masih masalah bagi kami, seperti juga bagi banyak negara," kata Lee dalam pidato yang disiarkan di televisi, Selasa (8/8/2023).
Pidato ini disampaikan menjelang di hari nasional Singapura Rabu (9/8/2023). Inflasi utama Singapura melambat pada bulan Mei sebesar 4,7 persen dibandingkan kuartal pertama tahun ini yang mencatat rekor 5,4 persen.
Bulan lalu Kepala Otoritas Moneter Singapura Ravi Menon mengatakan inflasi akan mereda signifikan karena sikap kebijakan moneter. Tapi bank sentral tidak akan "mengubah dari mode melawan-inflasi menjadi mode mendukung pertumbuhan."
Dalam pidatonya Perdana Menteri Lee Hsien merujuk serangkaian skandal. Termasuk penyuapan yang melibatkan seorang menteri dan mundurnya dua anggota parlemen senior termasuk ketua House of Representative.
Kasus-kasus itu mengguncang Singapura yang memiliki reputasi politik bersih. "Mari tidak ragukan: pemerintah saya bertekad untuk menjaga sistem kami bebas korupsi dan kesalahan," katanya.