Kamis 24 Aug 2023 23:37 WIB

Nelayan Jepang Tolak Pembuangan Air Radioaktif ke Laut

Nelayan Jepang mengkhawatirkan dampak pembuangan terhadap lingkungan.

Reaktor PLTN Fukushima Daiichi
Foto: telegraph.co.uk
Reaktor PLTN Fukushima Daiichi

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Asosiasi perikanan nasional di Jepang berkukuh menolak pembuangan air radioaktif ke laut di tengah kekhawatiran dalam dan luar negeri mengenai dampak lingkungan.

Air radioaktif adalah air yang telah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. Federasi Nasional Asosiasi Koperasi Perikanan dalam pernyataan bersama dengan asosiasi lokal di Prefektur Miyagi mengatakan pelepasan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran para nelayan.

Baca Juga

“Penolakan kami terhadap pembuangan limbah tidak berubah sedikit pun. Meskipun keputusan pemerintah diambil dari sudut pandang nasional dan menanggung pertanggungjawaban sepenuhnya, para nelayan di seluruh negeri yang menyaksikan momen ini menjadi lebih khawatir,” katanya.

Asosiasi tersebut mengatakan mereka hanya ingin mempertahankan bisnis perikanannya dengan aman dan meminta pemerintah untuk segera memperbaiki kerusakan reputasi.

“Kami ingin pemerintah memenuhi janji perdana menteri dan mendukung para nelayan,” tambah mereka.

Menanggapi kekhawatiran komunitas nelayan, Pemerintah Jepang yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fumio Kishida telah membentuk dua dana terpisah senilai 30 miliar yen (Rp 3,14 triliun) dan 50 miliar yen (Rp 5,24 triliun) untuk merespons rumor-rumor yang membahayakan serta mendukung nelayan lokal dalam mempertahankan bisnis mereka.

PLTN Fukushima mengalami kerusakan berat akibat gempa dan tsunami pada Maret 2011. Sekitar 18 ribu orang tewas dalam bencana tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement