Kamis 24 Aug 2023 18:52 WIB

Pemukim Yahudi Usir Penduduk di Desa Palestina di Tepi Barat

Serangan pemukim Yahudi telah membuat hampir 500 warga Palestina mengungsi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
 Pemandangan pemukiman Yahudi Tepi Barat, 14 Februari 2023.
Foto:

Kelompok hak asasi manusia Palestina menggambarkan peningkatan serangan pemukim sebagai bagian dari strategi yang didukung negara.  Selama beberapa dekade, gerakan pemukim berupaya membersihkan bagian Tepi Barat di sekitar jalan Route 90 yang dibangun Israel dan melintasi Lembah Yordan. 

Jika Israel ingin mengembangkan wilayah tersebut, hal ini akan memperkuat kedekatan permukiman dan semakin melemahkan kemungkinan kesepakatan pembagian wilayah yang mengarah pada pembentukan negara Palestina.

Banyak komunitas Badui di Area C yang dijadwalkan untuk diusir karena mereka tidak mendapatkan izin untuk membangun.  Menurut kelompok pengawas anti-permukiman Peace Now, lebih dari 95 persen pengajuan izin mendirikan bangunan di Palestina ditolak.  Militer secara rutin mengeluarkan perintah pembongkaran rumah-rumah yang terbuat dari seng dan kayu bekas.   

Pekan lalu, pihak berwenang meratakan gedung sekolah yang didanai Uni Eropa di dusun Badui Ein Samiya, yang baru-baru ini ditinggalkan oleh 150 warganya.

Dalam beberapa kasus, Mahkamah Agung Israel menunda pengusiran komunitas Badui dengan mempertanyakan apakah pihak berwenang mempunyai rencana relokasi yang sesuai.

Saat ini, kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan, para pemukim Yahudi radikal dan domba-domba mereka melakukan hal yang tidak dilakukan pemerintah Israel, yaitu mengusir banyak orang Badui dari tanah yang telah mereka huni selama beberapa dekade.  Sebagian besar warga Badui menetap di wilayah tersebut setelah melarikan diri atau dipaksa keluar dari gurun Negev dalam perang pada 1948 yang mengelilingi pendirian negara Israel.

“Saya kira tidak ada pertemuan di ruang berasap antara tentara, pemerintah, dan pemukim.  Tetapi secara lebih umum, Israel secara langsung mendorong komunitas Palestina menjauh dari jalur terbuka di Area C dan pindah ke daerah kantong yang lebih padat penduduknya," kata Michael Sfard, seorang pengacara terkemuka Israel yang sering mewakili warga Palestina. 

Amana, sebuah kelompok yang mendukung dan mendanai pemukiman tidak sah, menggambarkan, pemukiman liar sebagai cara bagi Israel untuk mengambil alih sebagian besar tanah dengan sedikit usaha pada sebuah konferensi pada 2021. “Pembangunan hanya memakan sedikit lahan dan mahal, serta tidak memungkinkan Anda mendatangkan banyak orang dalam waktu singkat,” kata Sekretaris Jenderal Amana, Ze’ev Hever, pada konferensi tersebut.

Para pemukim liar Israel sekarang menguasai sekitar 60.000 hektare di Area C. Seorang peneliti anti-pemukiman Israel, Dror Etkes mengatakan, seperempat dari tanah itu dirampas setelah warga Palestina dievakuasi. Etkes mengatakan, ketika al-Qabun dikosongkan, sekitar 3.000 hektar tambahan berada di bawah kendali Israel.

Di Ramallah, empat desa kecil Palestina telah dikosongkan sejak Juli lalu. PBB mencatat 150 warga Palestina terluka dan empat orang dibunuh oleh pemukim Israel atau pasukan Israel dalam insiden terkait pemukim antara Januari dan awal Agustus tahun ini. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari jumlah cedera yang tercatat sepanjang 2022.

Militer Israel mengatakan, mereka tidak mengizinkan atau mendukung tindakan kekerasan terhadap pemukim. Militer mengatakan, pasukan keamanan menangani kasus melalui laporan kekerasan di wilayah tersebut.

Setelah mengungsi awal bulan ini, beberapa warga dari al-Qabun kembali dan membakar sisa-sisa rumah mereka.  Mereka lebih memilih membakar tempat itu sendiri daripada dibakar oleh pemukim Israel.

Para pemukim Yahudi yang mengusir penduduk Palestina berasal dari pemukiman liar yang dikenal sebagai Malachei Hashalom atau “Malaikat Perdamaian" dalam bahasa Ibrani. Pemukiman liar ini didirikan pada 2015. Malachei Hashalom menggambarkan dirinya sebagai peternakan penggembalaan khusus karen kehadiran orang Yahudi sangat penting bagi keamanan dan integritas negara Israel. Awal tahun ini, pemerintahan Netanyahu berjanji untuk melegalkan pemukiman liar tersebut. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement