REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Joe Biden pada Senin (28/8/2023) menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tiga Marinir AS yang tewas dalam kecelakaan pesawat militer di sebuah pulau di Australia utara. Personel penyelamat dan pemulihan mulai bekerja untuk membawa pulang jenazah tersebut.
Sebuah pesawat tilt-rotor MV-22B Osprey yang membawa 23 Marinir jatuh kemudian terbakar di Pulau Melville, lepas pantai utara Australia, pada Ahad (27/8/2023) pagi waktu setempat. Marinir itu jatuh ketika mengambil bagian dalam latihan militer.
“Jill dan saya menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga Marinir yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan maut ini. Kami berdoa bagi mereka yang juga menderita luka-luka," ujar Biden.
Delapan Marinir berada di Rumah Sakit Royal Darwin, dan satu di unit perawatan intensif. Sementara sisanya telah kembali ke barak.
Sekitar 2.500 personel dari Australia, AS, Filipina, Indonesia, dan Timor Timur sedang mengikuti "Latihan Predator Lari 2023" ketika kecelakaan itu terjadi. Tim penyelamat, termasuk anggota militer Australia dan Marinir AS kini akan fokus pada pencarian jenazah ketiga Marinir di lokasi kecelakaan.
“Misinya sekarang telah berubah dari penyelamatan menjadi pemulihan. Pusat operasi darurat sekarang akan fokus pada pemulihan tiga marinir yang meninggal secara bermartabat," ujar Komisaris Polisi Wilayah Utara, Michael Murphy.
Murphy tidak memberikan penjelasan atas kecelakaan itu. Dia mengatakan, proses penyelidikan akan berlangsung cukup panjang dan lama. Penyidik diperkirakan akan berada di lokasi kecelakaan setidaknya selama 10 hari.