REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Badai Tropis Idalia semakin kuat dan bergerak dari Kuba menuju negara bagian Florida. Kondisi ini mendorong Presiden AS, Joe Biden, pada Senin (28/8/2023) mengumumkan keadaan darurat. Badan Cuaca Nasional AS memperkirakan Idalia diperkirakan akan menjadi badai tropis yang akan kondisi akan 'mengancam jiwa' saat menghantam Florida.
Presiden Biden telah memerintahkan bantuan Federal, untuk "melengkapi upaya-upaya tanggap darurat yang dilakukan oleh negara bagian, karena kondisi darurat yang diakibatkan oleh Badai Tropis Idalia," demikian pernyataan dari Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA).
Kekuatan badai saat ini sedang menuju ke Kuba dan diperkirakan akan melintas ke utara melalui Teluk Meksiko dengan Florida sebagai sasarannya. Para peramal cuaca memperkirakan bahwa Idalia berpotensi berkembang menjadi badai Kategori 3 pada saat badai ini mencapai daratan Florida pada Rabu (30/8/2023).
"Idalia sekarang diperkirakan akan menjadi badai besar sebelum mencapai pantai Teluk Florida," National Weather Service (NWS) memposting di platform X. "Risiko terus meningkat untuk gelombang badai yang mengancam jiwa dan angin berkekuatan tinggi yang berbahaya di sepanjang bagian pantai barat Florida dan Florida Panhandle yang dimulai sejak Selasa (29/8/2023) malam."
Keadaan darurat yang dikeluarkan Biden mencakup 33 wilayah di Florida. Deklarasi ini memberi wewenang kepada para pejabat federal "untuk mengkoordinasikan semua upaya bantuan bencana yang bertujuan untuk meringankan kesulitan dan penderitaan yang disebabkan oleh keadaan darurat pada penduduk setempat," kata FEMA.
Layanan Cuaca Nasional mengatakan bahwa penduduk harus mempersiapkan diri untuk keadaan darurat ini dan memantau perkembangan terbaru di jalur Idalia. Beberapa penduduk di daerah Tampa Bay telah dievakuasi karena potensi gelombang badai setinggi 4 hingga 7 kaki, yaitu ketika angin kencang mendorong air laut di atas level normal dan masuk ke daratan pantai.
"Peringatan gelombang badai dan badai sedang berlaku," kata NWS. "Ikuti saran apa pun yang diberikan oleh pejabat setempat."
Idalia Hantam Kuba
Saat ini, badai Tropis Idalia menghantam bagian barat Kuba, dan diperkirakan akan menguat menjadi badai besar ketika badai tersebut merangkak menuju Pantai Teluk Florida, pada Rabu (30/8/2023).
Warga Kuba bergegas mengevakuasi diri dari kota-kota pesisir pantai, ketika badai ini merobohkan rumah-rumah dan menyapu kapal-kapal nelayan ketika ia menerjang di dekat ujung barat negara kepulauan itu, Senin.
Air banjir berwarna coklat kehitaman telah membanjiri desa nelayan kecil Guanimar, di selatan Havana, pada sore hari. Bus-bus tua membawa penduduk ke tempat yang lebih tinggi saat angin kencang menderu, menggetarkan atap-atap seng dan menghantam perahu-perahu nelayan yang terselip di hutan bakau.
"Sudah dua hari kami diguyur hujan," kata Yadira Alvarez, 34 tahun, ketika ia bersiap untuk mengungsi bersama kelima anaknya. "Kami mencoba mempersiapkan diri, tapi apa pun yang kami lakukan semuanya akan basah kuyup." "Air hujan telah membludak hingga setinggi lutut di dalam rumahnya, katanya.
Lebih jauh ke arah barat, angin yang lebih kencang dan lebih dekat ke pusat badai menghantam provinsi Pinar del Rio yang kaya akan tembakau, tempat asal bahan baku cerutu Kuba. Pihak berwenang telah mengevakuasi puluhan ribu orang dari provinsi tersebut dan juga provinsi pertanian tetangganya, Artemisa.
Idalia bergejolak sekitar 80 mil (130 km) di lepas pantai barat Kuba saat meluncur ke utara, membawa angin berkecepatan maksimum 70 mph (112 km/jam), demikian ungkap Pusat Badai Nasional yang berpusat di Miami dalam peringatan terbarunya.
Intensitas badai yang terus meningkat dan jalurnya yang mengarah ke utara membuat sekitar 14 juta warga Florida berada di bawah peringatan badai dan badai tropis di sepanjang Teluk Meksiko.