REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memerintahkan Menteri Perikanan, Tetsuro Nomura untuk meminta maaf karena menyebut air radioaktif terkontaminasi. Air radioaktif yang telah diolah telah dilepaskan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima ke lautan.
Nomura terdengar menyebut air radioaktif yang diolah terkontaminasi ketika berbicara kepada wartawan sehari setelah pertemuan dengan Kishida. Dia mengatakan, diskusinya dengan perdana menteri mencakup evaluasi air yang terkontaminasi setelah dibuang ke Samudera Pasifik.
Nomura kemudian meminta maaf dan mencabut komentarnya. Namun dia tidak akan mengundurkan diri karena hal tersebut.
Jepang menyebut air radioaktif yang dibuang ke laut sebagai air yang diolah ALPS untuk membedakannya dari air terkontaminasi yang disimpan dalam tangki di sekitar lokasi pembangkit listrik yang rusak. ALPS adalah singkatan dari Advanced Liquid Processing System, yaitu sebuah sistem yang bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif dari air kecuali tritium sebelum dilepaskan ke laut sebagai air yang "diolah".
"Sangat mengecewakan dia melontarkan pernyataan seperti itu. Saya sudah menginstruksikan Menteri Nomura untuk meminta maaf dan juga mencabut ucapannya," kata Kishida saat dimintai komentar pada Kamis (31/8/2023).
Tritium sulit dipisahkan dari air, sehingga air limbah Fukushima diencerkan hingga kadar tritium berada di bawah batas peraturan. Badan Perikanan Jepang mengatakan pengujian ikan dari dekat pabrik pada tidak menemukan kadar tritium yang terdeteksi.