REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown mengatakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Forum Kepulauan Pasifik (PIF) menegaskan kembali pentingnya kolaborasi.
"Ini menegaskan kembali nilai globalisasi dan pentingnya berbagi pengetahuan dalam lanskap geostrategis yang berubah-ubah dan terus berkembang," kata PM Brown dalam Upacara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Sekretariat ASEAN dan PIF di Jakarta, Senin (4/9/2023).
Upacara penandatanganan itu diadakan sebagai bagian dari rangkaian acara Pertemuan Puncak (KTT) ke-43 ASEAN yang digelar di Jakarta pada 5-7 September 2023.
Dalam sambutan acara tersebut, PM Brown mengatakan bahwa negaranya, yang juga Ketua PIF, akan segera menyelenggarakan acara PIF ke-52 dengan mengangkat tema "Suara Kita, Pilihan Kita, Cara Pasifik Kita, Maju, Bermitra, Sejahtera."
Dan penandatanganan MoU pada hari ini, kata Brown, mewakili visi bersama untuk memperkuat kerja sama antara kedua kawasan. Kerja sama tersebut juga, menurut dia, merangkum komitmen bersama untuk bekerja sama mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi seluruh bangsa.
Kesepakatan itu menyoroti kolaborasi di berbagi bidang, termasuk kerja sama maritim, konektivitas, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), kemitraan ekonomi, dan lainnya. Kerja sama tersebut juga memprioritaskan hubungan antarmasyarakat di kedua belah pihak, pengurangan risiko bencana, bantuan kemanusiaan, dan pengembangan ekonomi digital dan hijau.
"Melalui kerja sama ini, kami berkomitmen untuk menjaga sentralitas regional, membina kemitraan dan mengupayakan kawasan yang terbuka, transparan, inklusif dan tangguh," katanya.
"Sementara itu, kerja sama ini juga mengakui keunggulan mekanisme masing-masing kawasan dan mendorong penghormatan dan kepatuhan terhadap prioritas yang dikembangkan dan disepakati secara regional," kata dia lebih lanjut.