Sabtu 09 Sep 2023 21:15 WIB

Pencarian di Bawah Reruntuhan Berlanjut, Korban Tewas Gempa Maroko Sudah 1.037 Orang

Warga bertahan di luar rumah demi keamanan pascagempa.

Warga memilih bertahan di luar rumah karena khawatir gempa susulan, di Rabat, Moroko, 8 September 2023.
Foto:

Warga di sana terlihat menggali kubur, pada saat bersamaan para perempuan berdiri di jalanan. Montasir Itri, warga Desa Asni yang berdekatan dengan pusat gempa, area Ighil, menyatakan sebagian besar rumah di sana rusak. 

‘’Tetangga-tetangga kami di bawah reruntuhan bangunan dan orang-orang bekerja keras untuk menyelamatkan mereka menggunakan peralatan seadanya,’’ ungkapnya. Di Marrakech, sebanyak 13 orang dinyatakan meninggal. Warga memilih di luar, takut pulang ke rumah. 

Sejumlah warga menceritakan, mereka memilih meninggalkan rumah demi keamanan. ‘’Saya masih tak bisa tidur di rumah sebab merasa shock. Apalagi kota tua juga berisi rumah-rumah tua,’’ ujar Jaouhari Mohamed,  warga di kota tua, Marrakech. 

Ia menambahkan, jika salah satu bangunan roboh maka akan membuat bangunan lainnya bernasib serupa. Bangunan-bangunan di kota tua, situas yang masuk dalam Unesco World Heritage, mengalami kerusakan akibat guncangan gempa dahsyat. 

Sebuah menara masjid di Lapangan Jemaa al-Fna, ambruk. Lokasi ini merupakan jantungnya kota tua. Orang-orang terluka dari area sekitar berdatangan ke Marrakech untuk mendapatkan perawatan atas luka yang mereka derita. 

Kementerian Dalam Negeri Maroko meminta warga untuk tenang. Dalam pernyataan di televisi, mereka menyatakan gempa menghantam Provinsi Al Haouz, Ouarzazate, Marrakech, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.

Pusat geofisika Maroko menjelaskan, gempa bumi ini terjadi pada pukul 23.00 di wilayah Ighil, High Atlas. Ini merupakan gempa mematikan di Maroko sejak 1960 ketika gempa menyebabkan sekitar 12 ribu orang kehilangan nyawa. 

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement