Senin 18 Sep 2023 08:19 WIB

Peringatan Satu Tahun Kematian Mahsa Amini Diwarnai Kekerasan

Dalam demonstrasi setelah kematian Amini, lebih dari 500 orang tewas

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Seorang pendukung Iran menangis sambil memegang kaos bertuliskan
Foto:

Peringatan satu tahun kematian Amini juga digelar di Washington. Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di taman seberang Gedung Putih sambil memegang potret Amini.  Para pembicara memimpin massa dengan meneriakkan "Sebutkan namanya... Mahsa Amini," dan juga meneriakkan "Kami adalah revolusi" dan "Hak Asasi Manusia untuk Iran!".

“Kisah Mahsa tidak berakhir dengan kematiannya yang brutal. Dia menginspirasi gerakan bersejarah, Perempuan, Kehidupan, Kebebasan, yang telah berdampak pada Iran dan mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia," ujar Biden.

Pada Jumat (15/9/2023) Inggris menjatuhkan sanksi terhadap empat pejabat Iran. Sementara AS menjatuhlan sanksi kepada puluhan individu dan entitas yang terkait dengan penindasan kekerasan terhadap protes yang dilakukan Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani menolak pernyataan dukungan Barat terhadap hak-hak perempuan di Iran. Dia menyebutnya sebagai standar ganda dan kebohongan.

Media pemerintah juga menampik laporan adanya gangguan dan serangan di beberapa kota di wilayah Kurdistan Iran.  IRNA mengatakan, seruan untuk melakukan serangan di wilayah Kurdi telah gagal karena kewaspadaan masyarakat dan kehadiran pasukan keamanan dan militer.

"Sejumlah agen yang berafiliasi dengan kelompok kontra-revolusioner yang berencana menciptakan kekacauan dan menyiapkan umpan media ditangkap pada dini hari tadi," ujar laporan IRNA, mengutip seorang pejabat di Provinsi Kurdistan.

Dalam sebuah laporan bulan lalu, Amnesty International mengatakan, pihak berwenang Iran telah melakukan penangkapan dan penahanan sewenang-wenang terhadap keluarga korban. Pihak berwenang Iran juga menerapkan pembatasan yang kejam terhadap pertemuan damai di lokasi kuburan, dan menghancurkan batu nisan korban.

Banyak jurnalis, pengacara, aktivis, pelajar, akademisi, artis, tokoh masyarakat dan anggota etnis minoritas yang dituduh memiliki hubungan dengan gelombang protes. Harian Etemad Iran pada Agustus melaporkan, pengacara keluarga Amini, Saleh Nikbakht menghadapi tuduhan propaganda melawan sistem.  Jika terbukti bersalah, Nikbakht menghadapi hukuman penjara antara satu hingga tiga tahun. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement