Selasa 19 Sep 2023 07:35 WIB

Berdamai Sementara untuk Pertukaran Tahanan, AS-Iran akan Tetap Bermusuhan

Normalisasi hubungan dengan AS berarti melewati garis batas revolusi Iran.

Warga melewati muran anti-AS di dinding bekas Kedubes AS di Teheran, Iran pada 19 Agustus 2023.
Foto:

Setelah resmi menjabat pada Januari 2021, Presiden Joe Biden berupaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang disepakati pada masa Presiden Barack Obama. Isinya, Iran membatasi program nuklirnya dan sanksi AS, UE, dan PBB atas Iran dicabut. 

Langkah Biden ini menyusul kebijakan presiden sebelumnya, Donald Trump yang memutuskan keluar dari kesepakatan pada 2018. Trump menganggap kesepakatan ini terlalu bermurah hati pada Teheran. Ia kemudian bahkan memperluas sanksi terhadap Iran. 

Meski demikian, setahun lalu upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tampaknya mandek. Iran menolak yang disampaikan UE sebagai mediator atas tawaran akhir mereka. Namun awal tahun ini, AS dan Iran kembali mencoba mencapai kesepakatan. 

Para pengamat menyatakan hal itu sebagai kesepahaman, yang tak pernah diakui Washington, untuk menurunkan ketegangan atas isu nuklir dan lainnya. 

Saat ditanya apakah akan pembicaraan tak langsung dengan Iran pekan ini di Majelis Umum PBB, New York, pejabat AS menyatakan,’’Anda bertanya apakah akan ada pembicaraan pada pekan ini, jelas tidak ada.’’

Tak jelas apakah pernyataan ini menampik adanya pembicaraan tak langsung atau ada kemungkinan pula hal itu dilakukan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement