REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT – Sultan Oman Haitham bin Tariq Al Said menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev di Muscat, Senin (25/9/2023). Pada kesempatan itu, mereka membahas berbagai isu kawasan dan global.
“Saat berada di Muscat, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev diterima oleh Sultan Haitham bin Tariq Al Said dari Oman. Kedua pihak membahas berbagai masalah dalam agenda regional dan internasional serta prospek pengembangan kerja sama antara Moskow dan Muscat,” kata layanan pers Dewan Keamanan Rusia dalam keterangannya, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Sebelum bertemu Sultan Haitham, Patrushev terlebih dulu mengadakan konsultasi keamanan Rusia-Oman. Patrushev juga sempat membahas berbagai isu terkait kerja sama antara Moskow dan Muscat dengan Menteri Kantor Kerajaan Oman Sultan al-Nua’mani dalam pertemuan terpisah. Selain itu, Patrushev juga bertemu Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Oman Idris Al Kindi.
Pada Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan percakapan telepon dengan Sultan Oman Haitham bin Tariq Al Said. Itu merupakan diskusi telepon pertama antara pemimpin kedua negara sejak pembentukan hubungan diplomatik pada 1985. Panggilan telepon tersebut diprakarsai oleh pihak Oman.
Kremlin, dalam keterangannya kala itu mengungkapkan, dalam pembicaraannya, Putin dan Sultan Haitham membahas secara menyeluruh keadaan interaksi Rusia-Oman dan prospek hubungan bilateral pada masa depan. Selain itu, mereka membahas situasi di Timur Tengah dan sepakat untuk menjaga kontak pribadi serta dialog di berbagai tingkatan.
Pada Juli lalu, para diplomat tinggi Rusia dan Oman mengadakan pertemuan di Moskow. Saat itu Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan Sultan Haitham telah diundang untuk berkunjung ke Rusia.
Hubungan diplomatik antara Uni Soviet dan Kesultanan Oman terjalin pada tahun 1985. Pada 1991, Oman secara resmi mengakui Rusia sebagai negara penerus Uni Soviet.