REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin merayakan setahun momen aneksasi empat wilayah Ukraina secara ilegal oleh Rusia. Putin pun merilis pidato dini hari untuk menandai peringatan pertama aneksasi tersebut pada Sabtu (30/9/2023).
"Mereka mendukung rekan-rekan senegaranya yang, melalui kerja keras dan tindakan nyata mereka, membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan kepercayaan rakyat," ujarnya dalam sebuah video berdurasi lebih dari empat menit yang dirilis pada tengah malam.
Putin bersikeras bahwa hal itu dilakukan sesuai dengan norma-norma internasional. Dia juga mengklaim bahwa penduduk wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson sesuai keinginan mereka untuk menjadi bagian dari Rusia.
Sebuah konser diadakan di Lapangan Merah untuk memperingati hari jadi tersebut pada Jumat (29/9/2023) malam, tetapi Putin tidak berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Namun, dia menyampaikan pidato dalam perayaan tersebut.
"Sama seperti setahun yang lalu dalam referendum bersejarah, orang-orang kembali menyatakan dan menegaskan keinginan mereka untuk bersama Rusia," kata Putin.
Putin pun kembali menegaskan operasi militer khusus ke Ukraina pada Februari 2022 telah menyelamatkan rakyat dari para pemimpin nasionalis di Ukraina. Para pemimpin Kiev dinilai telah melancarkan perang saudara berskala besar dan teror terhadap mereka yang berpandangan berbeda.
Istana Kremlin pun memamerkan perampasan tanahnya dengan menggunakan bahasa yang sangat berbeda. Menurut laporan DW, Moskow menyebut perebutan wilayah yang terjadi pda 30 September 2022 sebagai aksesi wilayah baru.
Rusia menjanjikan kemakmuran dan stabilitas. Namun kenyataannya, pada tahun ini saja, diperkirakan sejuta hingga dua juta orang telah meninggalkan wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia.
Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa....