Jumat 06 Oct 2023 05:56 WIB

Serangan Rusia Menewaskan 49 Orang di Sebuah Desa di Ukraina

Rusia kerap menggelar serangan udara sejak melakukan invasi pada Februari 2022.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Rusia melancarkan serangan ke  desa sebelah timur laut Ukraina (foto ilustrasi).
Foto: AP
Rusia melancarkan serangan ke desa sebelah timur laut Ukraina (foto ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan serangan Rusia menewaskan setidaknya 49 orang termasuk seorang anak laki-laki berusia 6 tahun. Serangan itu mengenai warga yang sedang berkumpul di sebuah kafe untuk menggelar upacara berkabung di desa sebelah timur laut Ukraina.

Gubernur wilayah Kharkiv Oleh Synehubov mengatakan sebuah kafe dan toko terkena serangan pada sore hari di Des Hroza. Ia menambahkan saat itu banyak warga yang berkumpul di tempat itu.

Baca Juga

Klymenko mengatakan warga di desa berpopulasi sekitar 330 orang sedang menggelar upacara berkabung saat kafe terkena serangan. "Mulai dari setiap keluarga, setiap rumah tangga, hadir dalam upacara berkabung ini, ini tragedi yang sangat mengerikan," kata Kymenko di stasiun televisi Ukraina, Kamis (5/10/2023).

Tujuh orang sedang dirawat di rumah sakit dalam serangan yang tampaknya serangan paling mematikan Rusia ke pemukiman warga dalam beberapa pekan terakhir. Para pejabat mengunggah video yang menunjukan petugas penyelamat yang memanjat reruntuhan yang membara.

Beberapa foto menunjukkan mayat-mayat tergeletak di samping lempengan beton dan besi yang bengkok, dan foto-foto lainnya menunjukkan para petugas penyelamat mengangkut mayat-mayat yang tertutup.

Klymenko mengatakan belum jelas apakah pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina 19 bulan yang lalu telah menembaki desa tersebut atau menembakkan rudal.

Ia mengatakan serangan itu jelas sangat terarah dan dinas keamanan Ukraina telah meluncurkan penyelidikan atas masalah ini. Presiden Volodymyr Zelensky yang menghadiri pertemuan dengan para pemimpin Eropa di Spanyol, mengatakan "teror Rusia harus dihentikan".

"Sekarang kami berbicara dengan para pemimpin Eropa, khususnya, tentang memperkuat pertahanan udara kami, tentang memperkuat tentara kami, tentang memberikan perlindungan kepada negara kami dari teror," katanya dalam sebuah unggahan di aplikasi kirim-pesan Telegram.

Rusia kerap menggelar serangan udara sejak mulai melakukan invasi skala penuh pada Februari 2022. Ukraina juga meluncurkan serangan balasan di selatan dan timur yang dalam laporannya membuat kemajuan secara bertahap.

Moskow tidak memberikan mengomentari peristiwa di Hroza. Moskow membantah sengaja menargetkan warga sipil, namun banyak yang sipil yang tewas dalam serangan yang menghantam daerah pemukiman serta fasilitas energi, pertahanan, pelabuhan, gandum, dan fasilitas lainnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement